5 Negara Ini Memiliki Tingkat KDRT Terendah, Bagaimana di Indonesia?

Minggu, 6 Oktober 2024 09:09 WIB

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah tindakan kekerasan yang terjadi di dalam hubungan rumah tangga, di mana satu pihak melakukan kekerasan terhadap pihak lainnya. KDRT tidak terbatas pada kekerasan fisik, tetapi juga dapat mencakup kekerasan psikologis, seksual, dan ekonomi.

Menurut catatan tahunan Komnas Perempuan pada 2023, mengumpulkan laporan kekerasan dari lembaga-lembaga lainnya. Dalam pengaduan yang dikompilasi oleh Lembaga Layanan, kekerasan terhadap istri menduduki posisi tertinggi, yaitu 1.573 kasus sepanjang 2023. Sementara itu, jumlah kekerasan terhadap anak perempuan (KTAP) yang dilaporkan mencapai 518 kasus.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kasus perceraian karena faktor kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Indonesia pada 2023 mencapai 5.174 kasus. Angka itu naik 4,06 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 4.972 kasus

Dilansir dari penelitian National Institure of Health, beberapa negara di dunia berhasil menjaga tingkat kekerasan dalam rumah tangga yang relatif rendah, berkat kebijakan progresif dalam bidang kesetaraan gender, hukum perlindungan, serta sistem dukungan sosial yang kuat.. Berikut adalah beberapa negara yang dikenal memiliki tingkat KDRT terendah, beserta faktor-faktor yang memengaruhi pencapaian tersebut.

1. Islandia
Islandia sering diakui sebagai salah satu negara dengan tingkat kekerasan dalam rumah tangga yang sangat rendah. Islandia secara konsisten menduduki peringkat tinggi dalam hal kesetaraan gender, bahkan menempati posisi teratas dalam Global Gender Gap Index selama bertahun-tahun. Negara ini memiliki kebijakan yang progresif terkait hak-hak perempuan, serta undang-undang yang ketat untuk menangani kasus kekerasan terhadap perempuan.

Advertising
Advertising

Sistem hukum Islandia dikenal cepat dalam menindak pelaku KDRT, sementara pemerintah juga menyediakan dukungan luas bagi para korban, termasuk tempat penampungan dan layanan konseling. Selain itu, ada program pendidikan publik yang menekankan pentingnya kesetaraan gender dan mencegah kekerasan domestik sejak usia dini.

2. Norwegia
Norwegia juga menjadi salah satu negara dengan tingkat KDRT terendah, berkat pendekatan pemerintah yang komprehensif terhadap perlindungan perempuan dan penegakan hukum yang ketat. Norwegia memiliki layanan dukungan yang baik untuk korban kekerasan, mulai dari bantuan hukum hingga tempat penampungan darurat. Seperti Islandia, kesetaraan gender adalah bagian penting dari kebijakan sosial negara ini, dengan pendidikan kesetaraan gender menjadi kurikulum wajib di banyak sekolah.

Pemerintah Norwegia juga mendorong pendidikan masyarakat tentang kekerasan domestik, sehingga banyak kasus kekerasan yang dilaporkan lebih awal. Selain itu, ada upaya untuk melibatkan masyarakat dalam memerangi KDRT melalui kampanye kesadaran publik.

3. Finlandia
Finlandia menempati posisi tinggi dalam daftar negara dengan tingkat KDRT terendah, dengan komitmen kuat terhadap kesetaraan gender dan perlindungan perempuan. Pendidikan tentang hak asasi manusia dan kesetaraan gender juga sangat ditekankan di Finlandia, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga universitas. Selain itu, Finlandia memiliki kampanye nasional untuk memerangi kekerasan domestik, yang mencakup pelatihan bagi polisi dan petugas medis untuk menangani kasus kekerasan rumah tangga secara sensitif dan efisien.

4. Jepang
Jepang juga dikenal memiliki tingkat kekerasan dalam rumah tangga yang relatif rendah secara resmi, meskipun ada tantangan terkait dengan budaya pelaporan yang mungkin memengaruhi statistik. Di Jepang, banyak korban KDRT yang enggan melaporkan kasus mereka, baik karena alasan budaya maupun karena stigma sosial yang kuat.

Namun, pemerintah Jepang telah berusaha untuk meningkatkan perlindungan hukum dan layanan bagi korban kekerasan domestik. Ada peningkatan dalam kampanye kesadaran publik serta dukungan yang lebih baik bagi korban dalam bentuk layanan bantuan hukum dan psikologis.

Pilihan Editor: UU PKDRT: Jerat Hukuman bagi Pelaku KDRT, Pidana Penjara dan Denda

Berita terkait

Jokowi soal Deflasi 5 Bulan Beruntun: Dicek Betul, karena Tak Ada Hambatan Transportasi atau Daya Beli Berkurang

2 jam lalu

Jokowi soal Deflasi 5 Bulan Beruntun: Dicek Betul, karena Tak Ada Hambatan Transportasi atau Daya Beli Berkurang

Presiden Jokowi angkat bicara soal angka deflasi beruntun beberapa bulan terakhir ini.

Baca Selengkapnya

UU PKDRT: Jerat Hukuman Bagi Pelaku KDRT, Pidana Penjara dan Denda

4 jam lalu

UU PKDRT: Jerat Hukuman Bagi Pelaku KDRT, Pidana Penjara dan Denda

Kekerasan dalam rumah tangga merupakan tindak pidana serius yang diatur dalam Undang-Undang. Apa sanksi dan hukuman bagi pelaku KDRT?

Baca Selengkapnya

Setelah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Kota Solo Alami Inflasi 1,69 Persen di Bulan September 2024

1 hari lalu

Setelah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Kota Solo Alami Inflasi 1,69 Persen di Bulan September 2024

Kota Solo pada bulan September 2024 mengalami inflasi sebesar 1,69 persen. Inflasi tersebut terjadi setelah empat bulan sebelumnya secara berturut-turut, yaitu dari Mei hingga Agustus 2024, Solo mengalami deflasi.

Baca Selengkapnya

Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

1 hari lalu

Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut deflasi yang terjadi berturut-turut selama 5 bulan justru positif. Pengusaha dan ekonom justru cemas.

Baca Selengkapnya

Ada Pemda Manipulasi Data Demi Insentif, Menko Airlangga: Harus Dikasih Sanksi

2 hari lalu

Ada Pemda Manipulasi Data Demi Insentif, Menko Airlangga: Harus Dikasih Sanksi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta pemda yang memanipulasi data demi mendapat insentif dihukum.

Baca Selengkapnya

Kasus Pemda Manipulasi Data BPS Demi Insentif, Sri Mulyani Konfirmasi ke Tito Karnavian

2 hari lalu

Kasus Pemda Manipulasi Data BPS Demi Insentif, Sri Mulyani Konfirmasi ke Tito Karnavian

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan telah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terkait kasus Pemda manipulasi data BPS.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Beberkan Dampak Sosial Ekonomi dari Judi Online: Kasus Perceraian Melonjak jadi 1.572

2 hari lalu

Budi Arie Beberkan Dampak Sosial Ekonomi dari Judi Online: Kasus Perceraian Melonjak jadi 1.572

Selain berdampak pada kondisi ekonomi, menurut Budi Arie, judi online juga berdampak negatif secara sosial.

Baca Selengkapnya

Dubes Masaki Yasushi Beri Penghargaan pada Individu dan Perusahaan yang Berjasa pada Hubungan Indonesia Jepang

2 hari lalu

Dubes Masaki Yasushi Beri Penghargaan pada Individu dan Perusahaan yang Berjasa pada Hubungan Indonesia Jepang

Duta Besar Jepang memutuskan memberi penghargaan kepada tiga individu dan satu kelompok karena berjasa mempererat hubungan Indonesia Jepang

Baca Selengkapnya

Mengenal Bunga Tabebuya yang Dijuluki Bunga Terompet Emas dan Tempat Pembelian Bibitnya

2 hari lalu

Mengenal Bunga Tabebuya yang Dijuluki Bunga Terompet Emas dan Tempat Pembelian Bibitnya

Bunga tabebuya memiliki bunga yang indah bahkah dijuluki sebagai terompet emas. Bibit bunga ini bisa Anda dapatkan di toko online ataupun offline.

Baca Selengkapnya

Shogen, Aktor Asal Jepang Ikut Adu Peran dalam Film Tebusan Dosa

2 hari lalu

Shogen, Aktor Asal Jepang Ikut Adu Peran dalam Film Tebusan Dosa

Aktor asal Jepang, Shogen ikut berkolaborasi dengan aktingnya dalam film horor Tebusan Dosa.

Baca Selengkapnya