Cerita Syarifudin Menyelamatkan Istri dan Lima Anaknya dari Kebakaran
Reporter
Dian Rahma Fika
Editor
Iqbal Muhtarom
Rabu, 16 Oktober 2024 08:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Syarifudin, 36 tahun, terbangun dari tidurnya usai mendengar teriakan saat dini hari, Selasa, 15 Oktober 2024. "Api! Api! Api" teriakan seseorang berulang kali. Syarifudin turun dari lantai dua kediamannya, dan begitu membuka pintu ia melihat kobaran api menutup hampir seluruh jalan di depan rumahnya.
Selasa dini hari itu, kebakaran melanda permukiman di Jalan Kali Anyar IV RT 11/02, Kelurahan Kali Anyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Saat itu, Syarifudin ia sempat bersandar sebentar saat sadar kobaran api telah menghadang akses keluar.
"Udah pasrah ya kan, antara gimana saya juga bingung, soalnya enggak ada, enggak ada jalan lagi," ucap Syarifudin sambil menunjuk belakang tembok rumahnya yang buntu.
Syarifudin lantas membangunkan anak-anak dan istrinya untuk melakukan evakuasi mandiri. Dalam keadaan panik, ia tidak membawa harta benda selain telepon genggam. "Yang penting anak ya, terutama karena anak masih kecil-kecil," ujar Syarifudin.
Syarifudin bersama istri, dan kelima anak mereka yang berumur 12 tahun, 10 tahun, 4 tahun, 2 tahun, dan bayi 3 bulan, masih mencari jalan keluar. "Ketika saya ke bawah saya lemes tuh lihat api. Dibilang nekat, saya mau nekat," ujarnya mengaku bingung saat melihat gantungan kabel listrik telah memercikkan api.
Saat Syarifudin mengurungkan niat untuk kabur lewat gang depan rumah, tetangganya mengusulkan jalur evakuasi melalui atap rumah. "Dari sini naik ke tangga, terus kesana (atap rumah tetangga)," kata Syarifudin menunjukkan runtuhan anak tangga yang tak lagi berbentuk.
Ketika menyelamatkan diri Syarifudin tidak sempat memperhatikan rumah yang menjadi lokasi penemuan jenazah. Kediaman Syarifudin, hanya berjarak 1 rumah dari lokasi jenazah R (7 tahun) dan S (66) ditemukan. Sementara di seberang TKP itu, juga ditemukan jenazah seorang ibu berinisial A (40), beserta kedua putranya A (13 tahun) dan Y (12 tahun).
Saat melarikan diri Syarifudin mengingat atap rumah satu per satu jatuh akibat terbakar api. "(Bangunan) masih utuh semua. Masih utuh. Cuman apinya besar," ujar Syarifudin. Sekitar pukul 01.30 WIB, Syarifudin dan kelurganya berhasil mengungsi ke lapangan bola Persima. Ia memperkirakan kejadian kebakaran dimulai pada pukul 01.00 WIB.
Untuk sementara warga korban kebakaran akan tinggal di lokasi pengungsian di lapangan Persima, dekat kantor kelurahan Kali Anyar. Ada 4 tenda besar yang didirikan oleh Dinas Sosial dan BPBD Jakarta.
Bantuan logistik seperti pakaian, alat-alat mandi, makanan, minuman, dan lain sebagainya juga terus berdatangan. Pemda dan warga juga mendirikan posko penerima bantuan di beberapa tempat. Tampak warga dan anak-anak sudah menempati tenda pengungsian.
Pilihan Editor: 5 Korban Kebakaran Tambora Akan Dimakamkan di TPU Tegal Alur