Pelaku Penyelundupan Benih Bening Lobster Diupah Rp5 Juta, BC Batam Buru Aktor Utama

Rabu, 16 Oktober 2024 16:00 WIB

Pejabat gabungan menunjukan benih bening lobster saat hendak dilepasliarkan. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

TEMPO.CO, Batam - Tim patroli Bea Cukai Batam menangkap enam orang penyelundup benih bening lobster (BBL). Mereka ditangkap saat berupaya menyelundupan ratusan ribu ekor BBL dari Lampung menuju Malaysia dengan tujuan akhir Vietnam.

Enam penyelundup tersebut beinisial, Az, AR, ZA, SA, MY dan MI. ZA merupakan nakhoda kapal, sedangkan lima orang lainnya merupakan ABK. Mereka ditangkap saat menyelundupan sebanyak 266.600 benih bening lobster, dengan total nilai Rp 26,9 miliar.

Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Batam, Zaky Firmansyah mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, para pelaku penyelundupan mendapat upah bervariasi. Nakhoda kapal mendapat Rp 5 juta, sedangkan ABK Rp 3 juta untuk satu kali trip.

"Dari pengakuan nakhoda, kapal cepat pembawa BBL ilegal itu berasal dari Tulang Bawang, Lampung," kata Zaky, saat konferensi pers di Batam, Minggu, 13 Oktober 2024.

Dari penyidikan lanjutan, kata Zaki, benih lobster ini milik AH, sedangkan perintah pengangkutan barang itu berasal dari kaki tangan AH, yaitu AB. "AH menyuruh AB, kaki tangannya, menghubungi AZ nakhoda kapal yang berhasil kita tangkap," kata Zaky.

Advertising
Advertising

Melihat tingginya nilai barang yang diselundupkan, Zaky menduga ada beneficial owner selain enam orang yang ditangkap. "Kami janji akan memberi tahu kemudian hari perkembangan kasusnya," katanya.

Pada saat diperiksa ke-6 penyelundup itu tidak memiliki identitas. Diduga mereka sudah menyiapkan diri dengan cara tidak bawa paspor dan KTP. "Dari logatnya, mereka ini adalah warga Kepri, yang sangat mengerti jalur laut," katanya.

Bea cukai Batam akan terus mendalami dan menelusuri orang-orang yang disebutkan AZ. "Pengakuan nakhoda juga, setelah dari Lampung, kapal cepat kemudian naik ke Jambi, melewati Bangka, masuk perairan Batam dan Bintan," kata Zaky.

Namun, sampai di perairan Batam kapal yang hendak menuju Malaysia itu ditangkap aparat. Nakhoda mengatakan, benih lobster akan dipindahkan ke kapal lain di Malaysia, sebelum dikirim ke Singapura. "Pengakuan pelaku akan ship to ship di Malaysia, langsung bawa ke Singapura, dugaan tujuan akhir ke Vietnam," kata Zaki.

Komoditas benih bening lobster ini diatur mekanisme ekspornya sesuai dengan UU 31 tahun 2004 tentang perikanan, sebagaimana telah diubah dengan UU 21 tahun 2019 tentang karintina hewan ikan dan tumbuhan. Tindakan pelaku juga melanggar UU 17 tahun 2006 tentang kepabeanan, khususnya pasal 102a dengan ancaman 10 tahun penjara, denda Rp 5 Miliar.

Pilihan Editor: Spanduk Penolakan PSN Rempang Eco City Selalu Dirusak, Warga Anggap sebagai Teror

Berita terkait

Kasus HP Meledak di Batam, ICT Ingatkan Potensi Bahaya Saat Pengisian Daya Ponsel

3 jam lalu

Kasus HP Meledak di Batam, ICT Ingatkan Potensi Bahaya Saat Pengisian Daya Ponsel

Berkaca dari kasus di Batam, ICT mengingatkan soal potensi kebakaran pada ponsel jika ada masalah pada baterai atau saat pengisian daya.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Eko Darmanto, Alexander Marwata Mengaku Bermula dari Nomor WA Tak Dikenal

14 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Eko Darmanto, Alexander Marwata Mengaku Bermula dari Nomor WA Tak Dikenal

Alexander Marwata mengaku dirinya tak mengenal Eko Darmanto yang adalah Kepala Bea Cukai Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Dianggap Langgar Etik dan Pidana, Alexander Marwata Bilang Belum Dipanggil Dewas KPK

1 hari lalu

Dianggap Langgar Etik dan Pidana, Alexander Marwata Bilang Belum Dipanggil Dewas KPK

Sampai dengan saat ini, Dewas KPK belum memeriksa Alexander Marwata ihwal pertemuan dengan pejabat Bea Cukai Eko Darmanto.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Disebut Bakal jadi Menteri Keuangan Prabowo, Ini Tanggapan Seknas Fitra

1 hari lalu

Sri Mulyani Disebut Bakal jadi Menteri Keuangan Prabowo, Ini Tanggapan Seknas Fitra

Sri Mulyani dianggap memiliki reputasi yang baik sebagai menteri namun ada beberapa catatan kelemahan terkait pengawasan pajak dan bea cukai

Baca Selengkapnya

Banjir Parah di Batam Hari Ini, Warga: Kota Elite, Drainase Sulit

1 hari lalu

Banjir Parah di Batam Hari Ini, Warga: Kota Elite, Drainase Sulit

Hujan lebat yang terjadi pada hari ini, Senin 14 Oktober 2024, menyebabkan banjir di berbagai daerah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Tim Patroli Bea Cukai Batam Kejar Hingga Kandaskan Kapal Cepat Penyelundup Benih Lobster

2 hari lalu

Tim Patroli Bea Cukai Batam Kejar Hingga Kandaskan Kapal Cepat Penyelundup Benih Lobster

Kapal cepat penyelundup benih lobster itu kandas di Pulau Joyo lalu orang-orangnya kabur ke daratan. Benih lobster itu akan dibawa ke Vietnam.

Baca Selengkapnya

Pesan Sri Mulyani di HUT Bea Cukai ke-78: Jaga Korsa Anda agar Indonesia Tetap Dihormati

2 hari lalu

Pesan Sri Mulyani di HUT Bea Cukai ke-78: Jaga Korsa Anda agar Indonesia Tetap Dihormati

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta para pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk turut membangun Indonesia ke depan. Caranya, dengan menjaga korsa agar Indonesia tetap dihormati.

Baca Selengkapnya

ASEAN Dorong Kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan Penghentian Kekerasan di Myanmar

2 hari lalu

ASEAN Dorong Kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan Penghentian Kekerasan di Myanmar

ASEAN mendesak kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan penghentian kekerasan di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Deretan Fakta Kapal Asing yang Tertangkap Mencuri Pasir Laut di Batam

3 hari lalu

Deretan Fakta Kapal Asing yang Tertangkap Mencuri Pasir Laut di Batam

2 kapal yang ditahan KKP di kasus dugaan pencurian pasir laut itu adalah Yang Cheng 6 Treetown Imo 83533245 dan Zousun 9.

Baca Selengkapnya

6 Destinasi Wisata Kopi di Vietnam, Mulai dari Hanoi hingga Ho Chi Minh

3 hari lalu

6 Destinasi Wisata Kopi di Vietnam, Mulai dari Hanoi hingga Ho Chi Minh

Budaya kopi di negara itu berakar kuat, dari pusat kota hingga daerah pedesaan, menawarkan berbagai pengalaman bagi para penggemar kopi.

Baca Selengkapnya