Foke Tantang WHO Adu Argumen Soal Pencemaran Udara Jakarta

Reporter

Editor

Jumat, 16 Oktober 2009 17:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kabar Kota Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk nomor tiga di dunia lekas membuat Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo, meradang. Ia malah menantang Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk beradu argumen tentang data yang digunakan.

“Dari mana itu datanya,” ujar Fauzi, Jumat (16/10).

Kota Jakarta ditetapkan sebagai kota dengan kualitas udara terburuk nomor tiga di dunia setelah Meksiko dan Panama. Data yang sempat dirilis WHO pada tahun 2005 itu diduga tidak mengalami perbaikan, bahkan makin memburuk.

Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah, Peni Susanty, menerangkan kondisi Jakarta saat ini sudah lebih baik dibanding sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari pantauan kualitas debu di lima wilayah. “Ada penurunan pencemaran,” ujar Peni.

Menurut Peni, pantauan kualitas debu merupakan parameter utama dalam menilai kadar pencemaran udara. “Batas normalnya adalah 150 mikrogram per meter kubik. Kualitas debu di Jakarta berada di angka 68,5 mikrogram atau terbersih nomor tiga di Asia,” jelas dia.

Ia menambahkan, penilaian kualitas itu merupakan hasil penelitian yang dibuat oleh Clean Air Initiative for Asia City, sebuah organisasi lingkungan yang bermarkas di Bangkok, Thailand. “Ini organnya WHO juga lho,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan tersebut, kata dia, kota dengan kualitas debu terbaik diraih oleh Singapura (30 mikrogram). Berikutnya Surabaya (60), Jakarta, Ho chi Minh (80), Shanghai (90), New Delhi (110), Katmandu (120), Dakha (120) dan Beijing (140).

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta Ubaidillah mempertanyakan klaim tersebut. Menurut dia, penilaian kualitas udara tidaklah bisa dilakukan semata hanya dengan mengukur kualitas debu.

“Terlalu parsial. Penelitian juga harus menyertakan kualitas karbondioksida dan kadar timbal. Dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang selalu meningkat tiap tahun, saya kira Jakarta saat ini malah yang paling buruk” kata dia.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

22 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

40 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya