Pemadaman Listrik Mengancam Ratusan Industri di Tangerang
Kamis, 12 November 2009 12:40 WIB
Ancaman kebangkrutan kini didepan mata karena produksi terhenti, target order yang tidak tercapai yang berpengaruh pada tingkat kepercayaan konsumen."Kondisi yang seperti ini membuat banyak perusahaan rontok dan terancam kebangkrutan," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusahan Indonesia Kabupaten Tangerang, Djuanda Usman, kepada Tempo, hari ini.
Menurut Djuanda, pemadaman listrik yang hampir setiap hari terjadi dengan waktu yang tidak menentu membuat banyak industri merugi. Kerugian materi dan immateri diperkirakan mencapai puluhan milIar setiap harinya." Sebab kalau listrik padam, produksi terhenti dan karyawan diliburkan," katanya.
Sebanyak 200 perusahaan tergabung dalam asosiasi tersebut. Menurut Djuanda, dalam beberapa bulan terakhir ini banyak perusahaan yang melaporkan kondisi darurat kepada Apindo Kabupaten Tangerang. Kondisi meliputi efisiensi jam kerja, pengurangan karyawan hingga pemecatan karyawan. "Ini baru jangka pendek, jangka panjangnya pasti berdampak pada penutupan pabrik dan PHK massal," ucapnya.
Angka yang sudah dikantongi Apindo Kabupaten Tangerang untuk industri yang terancam tutup, kata Djuanda, berjumlah tiga industri menengah yang bergerak dibidang kabel listrik dan karton.
Sementara untuk perusahaan berskala besar, ia melanjutkan, terpaksa mengatasi krisis listrik tersebut dengan pemakaian genset sendiri. "Cara ini adalah jalan terakhir meski ujung-ujungnya tekor juga karena biaya operasionalnya sangat mahal," kata Djuanda. Rata-rata genset yang digunakan berkapasitas 800 hingga 3000 kilowat.
Apindo Kabupaten Tangerang, Djuanda menambahkan, tengah menyiapkan gugatan kepada PLN terkait pemadaman listrik yang dinilai tidak kompromi itu. Kalangan pengusaha meminta agar pemerintah turun tangan dalam mengatasi masalah ini. "Sebab kalau berlarut-larut dampaknya akan meluas pada sektor perekonomian dan bisnis," kata Djuanda.
JONIANSYAH