Munte, Pembunuh yang Telah Punya Niat Sejak Awal

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 08:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Meski terlihat lusuh dan menunduk saja, tidak terpancar sedikitpun rasa sesal dari raut wajahnya yang keras. Sukamat, sang lelaki, sepertinya sudah paham benar bahwa tindakannya tidak perlu penyesalan kalau dirinya memilih jalan itu. Saya tidak diajak, tapi memang saya yang ingin ikut ke Jakarta untuk menodong, kata Sukamat, pria berusia 37 tahun kelahiran Surabaya itu. Pria berkulit cokelat dan bertubuh tinggi besar yang biasa dipanggil Munte itu adalah salah satu dari komplotan spesialis perampok nasabah bank. Rekan-rekannya berjumlah tujuh orang. Munte dan lima orang lainnya kini meringkuk di sel tahanan Polsek Pulogadung, Jakarta Timur, sementara dua lainnya masih buron. Uang senilai Rp 24 juta yang diperoleh komplotan itu harus dibayar mahal dengan melayangnya nyawa si korban dengan sejumlah luka sabetan celurit di tubuhnya yang mengenaskan. Munte sore itu terpilih menjadi pengeksekusi. Korban yang diincar sejak di Bank Mandiri, Pasar Rebo, Jakarta Selatan, adalah Wisnani Safitri, yang belakangan diketahui isteri Sekjen Depkeu Agus Harjanto. Incaran tidak berubah meski Wisnani sempat mentransferkan sebagian uang yang diambilnya itu di Lippobank, Arion Plaza, Rawamangun, Jakarta Timur. Kami terus membuntuti. Saya dibonceng motor oleh Bagong, sementara aba-aba diberikan oleh Didit dari mobil kijang, terang Munte. Munte mengaku dirinya baru pertama kali melakukan aksi itu. Saya baru seminggu ini di Jakarta, kata dia. Pekerjaannya sendiri di Surabaya adalah sebagai sopir yang mengantarkan produk-produk meubel. Tidak puas dengan pekerjaannya itu, Munte memutuskan untuk berhenti,dan sempat menganggur selama satu tahun. Kemudian, datang dua orang sohibnya, yang selama ini bekerja merantau ke Jakarta. Keduanya adalah Didit dan Cholik. Dalam kondisi tanpa pekerjaan dan harus menghidupi seorang isteri dan tiga orang anaknya, Munte tertarik untuk ikut kembali ke Jakarta. Saya tahu pekerjaan mereka di Jakarta adalah nodong, aku Munte. Munte tampak terdiam ketika ditanya mengapa dirinya tega melukai dan akhirnya membunuh Wisnani. Dia hanya menjawab bahwa saat itu dia mengayunkan celuritnya sebanyak empat kali. Habis dia bertahan, tasnya itu dikepel (pegang) terus, jadi ya saya sabet-sabet (pakai celurit), tambah dia. Munte tidak menyangka kalau perbuatannya menjadi berita besar di media massa. Saya panik, kata dia melukiskan pelariannya dengan Kereta Api Gumarang dari Gambir dan turun di Bojonegoro, Jawa Timur. Dari Bojonegoro, Munte langsung menuju rumah isterinya di Jombang. Sampai polisi datang isteri saya tidak tahu kalau saya telah merampok dan membunuh di Jakarta, terang dia. Munte mengaku ditangkap polisi ketika dirinya sedang tidur siang sekitar pukul 15.00 WIB, Selasa (28/1). Uang pembagian hasil rampokannya pun belum sempat dinikmatinya bersama anak dan isterinya. (Wuragil-Tempo News Room)

Berita terkait

Polisi Pastikan Tidak Ada Orang Lain di dalam Alphard Saat Brigadir RA Tembak Kepalanya

1 menit lalu

Polisi Pastikan Tidak Ada Orang Lain di dalam Alphard Saat Brigadir RA Tembak Kepalanya

Polisi menyatakan tidak ada orang lain di dalam Alphard saat Brigadir RA bunuh diri dengan cara menembak kepalanya.

Baca Selengkapnya

Ketua MK Pertanyakan Perbedaan Tanda Tangan di Dokumen Pemohon Sengketa Pemilu

2 menit lalu

Ketua MK Pertanyakan Perbedaan Tanda Tangan di Dokumen Pemohon Sengketa Pemilu

Ketua MK Suhartoyo mengungkapkan ada tanda tangan berbeda dalam dokumen permohonan caln anggota DPD Riau.

Baca Selengkapnya

Selain di Banten, PPP Sebut Suaranya di Jatim Pindah ke Partai Garuda

5 menit lalu

Selain di Banten, PPP Sebut Suaranya di Jatim Pindah ke Partai Garuda

PPP menuding suara partainya dalam pemilihan DPR RI di Jawa Timur, I, IV, VI, dan VIII pindah secara tidak sah ke Partai Garuda.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

5 menit lalu

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 menit lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

8 menit lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

9 menit lalu

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

Keputusan petinju Muhammad Ali tolak wajib militer berbuntut panjang. Pada 29 April 1967, gelar tinju kelas berat dunia dan lisensi tinjunya dicopot.

Baca Selengkapnya

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Ramadhan Sananta Jadi Starter

10 menit lalu

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Ramadhan Sananta Jadi Starter

Shin Tae-yong menurunkan Ramadhan Sananta sebagai starter laga Indonesia vs Uzbekistan untuk menggantikan Rafael Struick.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

16 menit lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut IUPK Vale Indonesia Sudah Terbit, Beroperasi sampai 2045

18 menit lalu

Bahlil Sebut IUPK Vale Indonesia Sudah Terbit, Beroperasi sampai 2045

IUPK Vale Indonesia terbit setelah perusahaan menuntaskan divestasinya ke MIND ID.

Baca Selengkapnya