Hizbut Tahrir Minta Sistem Ekonomi Kapitalis Diganti Jadi Syariah

Reporter

Editor

Minggu, 6 Desember 2009 10:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Ribuan orang dengan Hizbut Tahrir Indonesia memadati Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (6/12). Mereka melakukan aksi, menuntut agar skandal kasus Bank Century diusut tuntas.

"Kami meminta agar semua pihak yang terlibat dalam skandal Bank Centry ini diusut. Kami juga meminta agar sistem ekonomi kapitalisme diganti dengan sistem ekonomi syariah," ujar Juru Bicara Hizbut Tahrir, Muhammad Ismail Yusanto, Minggu (6/12).

Menurut Yusanto aksi yang mereka lakukan saat ini adalah reaksi dari adanya kejahatan korupsi oleh pejabat negara. "Berbagai pelanggaran hukum dan upaya sistematis untuk menempatkan Bank Century sebagai bank gagal secara sengaja dilakukan agar dapat menjadikan bank tersebut sebagai pintu masuk merampok uang negara," ujar Yusanto.

Yusanto mengatakan bahwa Boediono dan Sri Mulyani adalah orang yang paling bertanggung jawab atas adanya skandal Bank Century. "Karena itu kami menuntut, bukan hanya mereka dinonaktifkan, tapi agar mereka berdua dicopot dari jabatannya," ujar Yusanto. "Kalau nanti presiden SBY terbukti terlibat, kami juga minta dia mundur."

Ribuan orang tersebut berkumpul di sekitar bundaran mendengarkan orasi. Akibatnya arus kendaraan di lokasi tersendat. Puluhan petugas kepolisian tampak berjaga-jaga di sekitar lokasi orasi dan mengatur arus kendaraan.

AGUNG SEDAYU

Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

58 menit lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

4 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

14 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

16 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

17 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

17 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

18 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

19 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

22 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

23 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya