Karena Tak Mampu, Yoyon Pulang dengan Usus Terburai

Reporter

Editor

Senin, 13 Oktober 2003 18:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Inilah gambaran susahnya orang miskin hidup di Jakarta yang dialami Yoyon Sumaryono, 24 tahun, seorang buruh lepas yang mengadu nasib di Jakarta. Ketika ia merasakan perutnya sakit ia memeriksakan diri ke Puskesmas. Karena tak kunjung sembuh ia direkomendasikan dokter Puskesmas Kebayoran Lama ke Rumah Sakit Tarakan.Warga Jalan Administrasi I RT 09/07 Kelurahan Benhil Tanah Abang ini pergi ke Rumah Sakit Tarakan pada 25 Mei lalu dan ditangani dr Rika. Ia dirawat di rumah sakit itu selama dua minggu hingga kemudian dr Rika mengatakan kepada ibu Yoyon, Iis Ihwati, 38 tahun, bahwa anaknya menderita usus tersumbat mengarah ke tumor."Karena itu harus dioperasi," kata Iis Ihwati menirukan penjelasan dr Rika. Saat itu ibunya dengan alasan tidak mampu menolak. Tapi dijawab oleh dr Rika urusan uang belakangan, Yoyon harus dioperasi segera.Iis Ihyati sempat mengurus surat ketidakmampuannya itu ke kelurahan dan ke Kepala Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial DKI Jakarta. Meski demikian, ia harus membayar uang muka perawatan Rp 425 ribu. Pada 26 Mei lalu ibu Yoyon setuju anaknya dioperasi. Baru tanggal 2 Juni Yoyon dioperasi oleh dr Rika. Karena itu perut dibagian depan dibelah dr Rika dan dijahit kembali. Sedangkan dipinggang bagian kanan sengaja dibuka untuk pembuangan akhir. Menurut Yoyon yang ditemui digubuknya dalam keadaan lemas pada Senin (13/10) sore, semula usus yang keluar itu hanya sepanjang ibu jari tangan. Tapi ketika ditemui kemarin usus itu bertambah panjang hingga melingkar dua kali dan berwarna merah. Agar orang tidak merasa ngeri melihat usus itu Iis sengaja menutupinya dengan tas kresek hitam yang diikatkan dengan karet gelang berwarna merah melingkar di tubuh Yoyon.Pada 6 Juni Iis dipanggil dr Rika dan mempersilakan anaknya dibawa pulang. "Nggak dikasih obat nggak apa-apa tapi saya disuruh kontrol terus," kata dia sambil menyebutkan tagihan sebesar Rp 2,8 juta. "Tapi uang disaya cuma Rp 80 ribu eh diterima," kata Iis jengkel.Menurut Iis usus anaknya yang terburai itu hanya dibungkus kain. Ia tidak berani menanyakannya ke dokter, bahkan hingga harus kontrol 4 kali ia pun tak berani menanyakannya. Perempuan yang bekerja sebagai buruh lepas ini tak bisa berbuat banyak meskipun anaknya mengeluh kesakitan tiap kali makan.Kasus ini baru terkuak setelah Iis dan anaknya tinggal di rumah kontrakannya di Jalan Administrasi itu. Mereka berdua mengontrak bedeng milik Kabir seharga Rp 50 ribu per bulan. Bedeng itu memang tak layak dihuni karena berada di bantaran Kali Malang dan sampah bertebaran dimana-mana. Di atas bedeng itu dikontrak penghuni lain untuk warung. Menurut Sanit, 54 tahun, warga setempat sebenarnya bedeng itu hendak dibongkar bersamaan ratusan bedeng yang berada di sekitar bantaran kali itu. Pembongkaran dilakukan oleh pihak kelurahan karena hendak dirapikan. "Tapi karena ada orang sakit, saya dan warga mempertahankannya. Tanggal 15 bangunan ini harus sudah dibongkar semua" katanya menjelaskanKetika wartawan mendatangi bedeng Yoyon, bersamaan datang relawan dari 911 Polda Metro Jaya Nano Suyarno yang menjemput Yoyon untuk dibawa ke RS Carolus untuk mendapat pengobatan layak.Wartawan mendatangi Rumah Sakit Tarakan yang berada di Cideng Jakarta pusat. Tapi dr Rika yang hendak ditemui tak bisa dikonfirmasi karena sudah pulang. Menurut perawat jaga di Rumah sakit itu dr Rika mengaku sebagai pihak yang mengoperasi Yoyon tapi yang berhak menjelaskan adalah Direktur Rumah Sakit itu dr Soekirman Sukin. Ketika ditelpon, Soekirman mengatakan ia sudah mendapatkan rekaman laporan kasus Yoyon. Pembelahan pinggang kanan hinga menyebabkan ususnya terburai itu memang disengaja karena berfungsi sebagai dubur. "Kalau ususnya tambah panjang karena ada proses keganasan dari tumor itu," ujarnya beralasan. Ia mengatakan memang seharusnya untuk mengeluarkan makanan harus dipasang anusteter.Istiqomatul Hayati - Tempo News Room

Berita terkait

Prediksi PSG vs Borussia Dortmund di Leg 2 Semifinal Liga Champions Selasa Malam Ini

4 menit lalu

Prediksi PSG vs Borussia Dortmund di Leg 2 Semifinal Liga Champions Selasa Malam Ini

Simak kabar terbaru kedua tim serta perkiraan susunan dan prediksi pertandingan PSG vs Borussia Dortmund di leg kedua semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg 2024 di MK Dilanjut, Hari Ini Periksa 63 Perkara

5 menit lalu

Sidang Sengketa Pileg 2024 di MK Dilanjut, Hari Ini Periksa 63 Perkara

MK kembali menggelar sidang sengketa PHPU hasil Pileg 2024. Agenda hari ini akan memeriksa 63 perkara dengan sistem tiga panel dengan masing-masing tiga hakim konstitusi.

Baca Selengkapnya

Khasiat Akar Kuning yang Dipakai Orang Utan untuk Obati Luka

5 menit lalu

Khasiat Akar Kuning yang Dipakai Orang Utan untuk Obati Luka

Khasiat akar kuning yang mujarab tak hanya dikenal manusia, orang utan pun bisa memanfaatkannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

7 menit lalu

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

Pemberintah Belanda mengaku ingin melihat langsung kondisi di IKN sebelum mereka berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

10 menit lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Tradisi Seba Badui Digelar 16-19 Mei 2024 di Rangkasbitung, Ditargetkan Didatangi 1,5 Juta Wisatawan

12 menit lalu

Tradisi Seba Badui Digelar 16-19 Mei 2024 di Rangkasbitung, Ditargetkan Didatangi 1,5 Juta Wisatawan

Seba Badui dilakukan dengan memberikan hasil pertanian ladang selama setahun kepada pemerintah daerah sebagai bentuk syukur.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

12 menit lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

12 menit lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah UNS 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

22 menit lalu

Biaya Kuliah UNS 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan seleksi mandiri UNS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

22 menit lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak lima manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya