Dua Aktivis Lingkungan Diborgol Petugas Keamanan Tangerang City

Reporter

Editor

Selasa, 2 Februari 2010 15:47 WIB

TEMPO Interaktif, Tangerang — Dua orang dari belasan aktivis lingkungan dari Yayasan Peduli Lingkungan Hidup (Yapelh) yakni Uyus Setia Bakti dan Asari Fauzi diborgol oleh petugas keamanan Tangerang City. Bersama dua orang lainnya mereka diamankan aparat kepolisian Metropolitan Tangerang.

Dua orang tersebut melakukan protes kepada pengembang mal, apartemen, dan perkantoran Tangerang City di Jalan Bypass Sudirman, Kota Tangerang, Selasa (2/2). Uyus dan Asari memanjat tower setinggi sekitar 15 meter untuk mengibarkan bendara merah putih dan spanduk bertuliskan 'Go To Hell Tangerang City Mall.'

Namun keduanya saat turun dari tower, diborgol petugas keamanan Tangerang City dan dibawa ke Polres Metropolitan Tangerang. Namun tak berapa lama di Polres, borgol Uyus dan Asari dilepas polisi.

Kepada wartawan, Uyus mengatakan, bersama kawan-kawannya sebanyak 15 orang memprotes pembangunan Tangerang City yang dianggap tidak pro-lingkungan.

Protes Uyus itu di antaranya karena pihak pengembang Tangerang City melakukan pengurukan hutan kota seluas 2.800 meter persegi yang pepohonannya sudah tumbuh subur.

Hutan kota itu dibangun Pemerintah Kota Tangerang dari bekas terminal angkutan Kota Cikokol di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Para pendemo itu juga meminta pemkot mengkaji ulang izin mendirikan bangunan (IMB) dan analisa dampak lingkungan (Amdal). “Kita memanjat tower mengibarkan merah putih dan spanduk sebagai aksi moral, tidak mengambil barang dan sudah memberitahukan hal ini ke kepolisian,” kata Uyus.

Uyus juga mengatakan, protes lembaganya itu merupakan bentuk kepedulian lingkungan, yang mana ketika hutan kota diuruk, maka oksigen tidak ada. “Ini akan terjadi kerusakan ekologi yang membuat Tangerang kekurangan oksigen,”kata Uyus.

Secara terpisah, pihak pengembang Tangerang City melalui juru bicaranya Ebron Lubuk mengatakan bahwa apa yang dilakukan para pendemo itu sudah dianggap ilegal. Selain masuk tanpa permisi juga berbahaya.

“Kami merasa bertanggung jawab, kalau jatuh bagaiamana? Sudah selayaknya petugas kami memborgol,”kata Ebron kepada wartawan di kantor pemasaran Tangerang City.

Ebron mengatakan, pengurukan hutan kota itu sifatnya sementara karena sedang dalam tahap pembangunan. Sesuai rencana, pengembang Travo Group akan mengganti hutan kota yang diprotes itu menjadi taman.

“Kita ini jualan, dengan publik park yang bagus seperti ini tentu akan menarik investor,”kata Ebron seraya menunjukan sebuah siteplan.

Pada siteplan tersebut Tempo melihat rencana pembangunan publik park dilengkapi dengan river plasa dan area jogging track. Jika terwujud memang bukan lagi berbentuk hutan kota dengan tanaman pohonan penghasil oksigen melainkan hanyalah taman kota dengan tanaman bebungaan dan perdu.

Ayucipta

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

13 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

13 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

14 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

42 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

42 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya