Mengaku Dibujuk, Wiliardi Akan Laporkan Jaksa  

Reporter

Editor

Kamis, 4 Februari 2010 15:27 WIB

Terdakwa Wiliardi Wizard mendengarkan pembacaan Duplik oleh Kuasa Hukum terdakwa di PN Jakarta Selatan, Kamis (4/2). Sidang akan dilanjutkan 11 Februari mendatang dengan putusan vonis oleh Majelis Hakim. Tempo/Nurdiansah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bambang Suharyadi, salah satu jaksa penuntut umum kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain, dengan terdakwa Komisaris Besar Wiliardi Wizar, akan dilaporkan kepada pihak berwajib oleh Wiliardi dengan tuduhan telah membujuk Wiliardi untuk membuat pengakuan palsu.

"Kami akan melaporkan atau mengambil langkah-langkah hukum terhadap apa yang dilakukan salah satu jaksa penuntut umum, Bambang Suharyadi, dan pihak-pihak yang terlibat kepada pihak yang berwenang," kata kuasa hukum Williardi, Apolos Zara Bonga, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (04/02).

Menurutnya, Bambang dan penyidik kepolisian telah mempengaruhi dan membujuk Wiliardi untuk mengakui telah membunuh Nasrudin Zulkarnain atas perintah Antasari Azhar. "Terdakwa diminta agar mengakui dan melibatkan Antasari Azhar sebagai pelaku utama/target."

Untuk itu, kata Apolos, Wiliardi dijanjikan akan dibantu untuk dibebaskan di persidangan. "Hal ini tidak pernah dibantah dalam persidangan oleh jaksa penuntut umum Bambang Suharyadi," ujar Apalos.

Artinya, secara hukum membuktikan bahwa keturutsertaannya dalam pembujukan benar adanya. Untuk itu, sesuai dengan saksi dan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, pihaknya akan melaporkan atau mengambil langkah hukum atas perbuatan Bambang dan pihak terkait lainnya kepada yang berwenang.

Menanggapi pernyataan itu, Bambang Suharyadi membantahnya. "Bukan, saya hanya salah satu jaksa peneliti atas ketidakkonsistenan berkas Wiliardi," ujarnya saat jeda sidang. Dia memastikan tidak ada pelarangan. Bambang bahkan menegaskan bahwa dia tidak pernah bertemu secara fisik dengan Williardi.

Bambang mengatakan BAP Wiliardi yang dibuat tanggal 29 itu tidak konsisten. Sebagai jaksa peneliti dia meminta kepada penyidik untuk membuat BAP itu konsisten. "Minta penyidik untuk buat berita acara lagi kembali ke semula atau tidak. Lalu kenapa begitu, apa dalam pemeriksaan ada paksaan atau dia (Wiliardi) dalam kondisi tidak sehat," ujarnya.

Hal itu, menurutnya, dilakukan hanya untuk memberi petunjuk kepada penyidik. "Dan sama sekali tidak ada ancaman, tapi memang dalam BAP yang tidak konsisten kami harus memberi petunjuk, apakah ada paksaan atau tidak."

Advertising
Advertising

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam pemeriksaan Wiliardi membuat BAP sebanyak dua kali. Pertama pada tanggal 29 April 2009. Dalam BAP 29 April itu, Williardi tidak menyebutkan rencana pembunuhan itu atas perintah Antasari Azhar.

Kemudian, dia mengaku dibujuk oleh Wakil Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri yang saat itu dijabat oleh Hadiatmoko untuk menyamakan dengan BAP Sigid Haryo Wibisono yang mengaku diperintah Antasari dalam kasus pembunuhan Nasrudin.

Dengan BAP 30 April itu, Wili dijanjikan hukuman ringan berupa hukuman disiplin dan dipermudah dalam proses penyidikan. Akhirnya, Williardi pun membuat BAP pada tanggal 30 April yang menyatakan dirinya diperintah oleh Antasari untuk melakukan pembunuhan Nasrudin.

Namun, belakangan, dia mengaku janji itu tidak pernah ditepati. Sehingga dia berniat mencabut kembali BAP yang dibuat tanggal 30 April itu dan kembali memakai BAP yang dibuat tanggal 29 April yang tidak mengatakan Antasari yang memerintah dirinya.

Pencabutan BAP itu sempat ramai diperdebatkan dalam persidangan, baik dalam persidangan Wiliardi sendiri maupun persidangan Antasari Azhar. Wili melakukan pencabutan BAP itu ketika dirinya menjadi saksi Antasari.


TITIS SETIANINGTYAS

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

15 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

11 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

13 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

17 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

18 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

21 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya