TEMPO Interaktif, Jakarta - Pihak kepolisian sudah menahan dua orang yang ikut menyerang posko Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Keterangan akan disampaikan secara resmi dalam konferensi pers Sabtu (13/2) malam ini.
"Nanti malam semuanya akan saya terangkan," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat, Komisaris Besar Hamidin, melalui sambungan telepon, Jakarta (13/2). "Datang saja ke konferensi persnya," kata dia.
Hamidin enggan menjawab pertanyaan dan memberikan keterangan soal dua orang yang ditahan, termasuk soal hasil penyelidikan polisi terkait motifnya. "Nanti. Nanti saja," kata dia.
Posko Bendera diserang sekelompok orang bersenjata pada Sabtu (13/2) sekitar pukul 00.00. Empat orang menjadi korban dalam kejadian ini, sementara posko Bendera mengalami kerusakan.
Hingga sore ini, berbagai karangan bunga yang mengecam penyerangan dipajang di halaman depan posko. Salah satunya adalah karangan bunga dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang berpesan; 'Bangun Demokrasi Tanpa Intimidasi'.
Tito Sianipar
"Nanti malam semuanya akan saya terangkan," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat, Komisaris Besar Hamidin, melalui sambungan telepon, Jakarta (13/2). "Datang saja ke konferensi persnya," kata dia.
Hamidin enggan menjawab pertanyaan dan memberikan keterangan soal dua orang yang ditahan, termasuk soal hasil penyelidikan polisi terkait motifnya. "Nanti. Nanti saja," kata dia.
Posko Bendera diserang sekelompok orang bersenjata pada Sabtu (13/2) sekitar pukul 00.00. Empat orang menjadi korban dalam kejadian ini, sementara posko Bendera mengalami kerusakan.
Hingga sore ini, berbagai karangan bunga yang mengecam penyerangan dipajang di halaman depan posko. Salah satunya adalah karangan bunga dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang berpesan; 'Bangun Demokrasi Tanpa Intimidasi'.
Tito Sianipar
