Warga Sekitar Ciliwung Trauma Dengar Gemuruh Air

Reporter

Editor

Senin, 15 Februari 2010 17:30 WIB

TEMPO Interaktif, Bogor - Warga yang tinggal di sekitar aliran Sungai Ciliwung khususnya daerah Bantar Jati Kaum, hingga Senin (15/2) masih trauma mendengar gemuruh air. Bahkan sebagian warga ada yang berlari ke tanah yang lebih tinggi.

Warga yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung, Bantar Jati Kaum, Bogor, masih sibuk membersihkan sisa lumpur dan puing-puing yang terseret banjir. Luapan air Ciliwung sangat deras dan menghantam semua bangunan yang berada di sisinya. “Kejadian begitu cepat, yang penting kami selamat,” kata Muh. Ali, warga RT 01/08. Dalam hitungan menit air mengenang puluhan rumah sekitarnya.

Kejadian ini membuat puluhan anak daerah ini tidak sekolah, karena buku dan seragam mereka basah dan ada yang terbawa banjir. Seperti Yanti Handayani, murid kelas 2 SD Bantar Jati, sejak Sabtu kemarin tidak sekolah karena bukunya terbawa hanyut. “Seragam sekolah penuh lumpur, saya tidak sekolah,” kata dia.

Untuk mengantisipasi banjir bandang terjadi lagi, sebagian warga bergotong royong membuat tanggul dari karung berisi tanah, pasir, dan batu kali. Meskipun mereka tidak yakin kuat menahan derasnya luapan sungai, setidaknya bisa menahan laju air. Jalan kecil di perkampungan ini pun masih licin dan dipenuhi lumpur. Diperkirakan memakan waktu sepekan untuk membersihkan sisa terjangan banjir bandang. Warga pun mengaku trauma jika mendengar suara gemuruh air sungai.

Selain warga ratusan pedagang di Pasar Induk Jambu Dua, hingga Senin sore masih membersihkan sisa lumpur bekas terjangan banjir bandang, Jumat pekan lalu. Sampai saat ini kondisi blok A dan B Pasar Induk Jambu Dua masih berantakan dan para pedagang belum bisa berjualan. Namun di bagian depan pasar sebagian pedagang lainnya sudah berjualan.

Jalan akses yang melintas pasar induk ini juga masih ditutup, karena puing dan bekas lapak pedagang masih terlihat menumpuk di pinggir Sungai Ciliwung. Para pedagang menaksir kerugian yang diderita pedagang Pasar Induk Jambu dua mencapai Rp. 1 miliar.

Pemerintah Kota mencatat total kerusakan akibat banjir bandang sebanyak 716 bangunan, di antaranya 53 fasilitas umum, 195 rusak parah, 81 rusak sedang, dan 540 bangunan lainnya rusak ringan. Talud Sungai Ciliwung di daerah Bantar Jati kaum juga ambrol. Total kerugian diperkirakan belasan miliar rupiah.

Wali Kota Bogor H. Diani Budiarto mengatakan akan membantu warganya yang menjadi korban banjir bandang. “Tergantung kebutuhan misalnya temboknya rusak ya kami beri bantuan, sesuai dengan kebutuhan mereka,” tutur dia.

Dia telah meminta Kepala Bagian Kemasyarakatan Kota Bogor untuk menyalurkan bantuan. Sedangkan korban yang rumahnya jebol sudah diberi bantuan untuk mengontrak semenatra sebesar Rp. 500 ribu – Rp. 1 juta.

DEFFAN PURNAMA

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

4 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

5 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

7 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya