TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian Sektor Metro Tanjung Priok memeriksa padepokan milik Anand Krishna, tokoh spiritual yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa murid wanitanya, di Perumahan Sunter Mas, Jalan Sunter Mas Barat II E Blok H 10/1, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Hanya, padepokan kesehatan holistik dan meditasi yang diberi nama Anand Ashram dan berlokasi di rumah besar berpagar cokelat setinggi sekitar dua meter itu sepi. "Dia (Anand Krisna) tidak ada di rumah," kata pengurus padepokan, Purba, saat ditemui di padepokan Anand Ashram, Jakarta, Jumat (19/2).
Meski begitu, dua polisi unit reserse kriminal yang enggan disebut namanya tetap melakukan pemeriksaan dan mengambil sejumlah dokumen dari rumah itu. Dokumen yang diambil berupa keping cakram, selebaran promo padepokan, dan buku.
Saat polisi memeriksa dan mengambil dokumen, wartawan tidak diizinkan ikut masuk meliput. Saat ditanya, usai pemeriksaan, polisi mengatakan bahwa yang dilakukannya hanya tugas biasa. "Cuma melakukan pengecekan lokasi," kata salah satu polisi.
Menurut Purba, polisi mengambil dokumen itu guna mendukung pemeriksaan lebih lanjut. "Tapi saya sarankan untuk membuka website saja, lebih lengkap," ujar dia.
Selain itu, kata Purba, Anand Krishna hanya datang jika ada acara. "Jadi tidak tentu, biasanya kalau ada open house datang," kata Purba.
Untungnya, ia melanjutkan, gencarnya pemberitaan media tentang tuduhan pelecehan seksual terhadap Anand Krishna, tidak mempengaruhi jumlah peserta program. "Kegiatan di sini tetap baik-baik saja dan berjalan normal," ujarnya.
WAHYUDIN FAHMI
Berita terkait
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
41 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
43 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
45 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
46 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
48 hari lalu
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
6 Maret 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
29 Februari 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
29 Februari 2024
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca SelengkapnyaYayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan
27 Februari 2024
Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual
Baca Selengkapnya