PDAM Tangerang Kembangkan Layanan Air Bersih Siap Minum

Reporter

Editor

Minggu, 21 Februari 2010 15:21 WIB

TEMPO Interaktif, Tangerang - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng Kota Tangerang tengah mengembangkan air bersih steril dan langsung minum.

Proyek ini dikembangkan setelah perusahaan berhasil membuat air bersih siap minum di perumahan Arcadia Batuceper tahun 2008 silam.

Wali Kota Tangerang Wahidin Halim juga telah memerintahkan perusahaan itu segera merencanakan dan mengembangkan instalasi air berkualitas siap minum itu di lingkungan pusat pemerintahan dan Masjid Raya Al-Azhom.

"Selanjutnya bisa dikembangkan ke fasilitas-fasilitas umum," kata Wahidin.

Secara terpisah, Ahad (21/2), Ichsan Sodikin, Kasie Humas PDAM Tirta Benteng, mengatakan pengembangan layanan air bersih siap minum berproses dari pengedropan air bersih PDAM ke instalasi lain.

Instansi tersebut harus memiliki teknologi pengolahan menjernihkan air sehingga bebas dari bakteri dan bahan kimia berbahaya. Konsep ini telah sesuai dengan standar Kepmenkes No. 907/2002 tentang pengelolaan air.

Ichsan mengatakan teknologi yang diterapkan dalam mengolah air bersih siap minum adalah dengan Zona Air Minum Prima (ZAMP) yang memiliki beberapa syarat utama.

Persyaratan itu di antaranya jaringan pipa distribusi relatif baru dan kondisinya sangat baik, serta terpisah dari jaringan pipa lain sehingga mudah diawasi.

Untuk fasilitas umum, nantinya perusahaan akan membandrol harga Rp 55 per galon, relatif lebih murah dan bermutu jika dibandingkan dengan air isi ulang yang berada di kisaran Rp 3.500 per galon dan belum terjamin mutu kesehatannya.

Jajaran Direksi PDAM Tirta Benteng tengah mematangkan rencana mengembangkan ZAMP ke Masjid Al-A’zhom, Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, dan fasilitas umum lainnya.

Toni Wismantoro sebagai anggota Badan Pengawasan PDAM Tirta Benteng mengakui pihaknya memang mendorong agar jajaran direksi bisa memenuhi permintaan Wali Kota itu.

Apalagi, katanya, Wahidin sebelumnya melansir hingga Februari ini ada 80 ribu rumah yang belum terlayani air bersih dari PDAM. Sementara sisanya, sekitar 53 ribu rumah sudah menikmati air bersih tersebut.

Menurutnya, hal ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Wali Kota dan jajarannya untuk memberikan pelayanan air bersih kepada warganya. Pemerintah Kota menargetkan dalam waktu empat sampai lima tahun ke depan seluruh warga sudah bisa menikmati air bersih.

Paling tidak, kata Wahidin, sekitar 20 ribu rumah bisa terlayani air bersih setiap tahun. Dia menyebutkan saat ini baru sekitar 50 persen masyarakat yang terlayani air bersih.

Dari pengamatan Tempo di sejumlah kecamatan pinggiran, masyarakat bahkan memanfaatkan saluran irigasi sebagai sarana mandi, cuci, kakus (MCK). Itu disebabkan karena kebutuhan air bersih belum masuk ke wilayah itu.

Selain air irigasi, warga juga memanfaatkan air sumur dan membeli air kemasan untuk kebutuhan memasak.

Dian Zahroh, warga Kenanga Cipondoh, mengatakan per bulan harus mengeluarkan uang Rp 75 ribu untuk membeli air kemasan isi ulang yang dijual per galon Rp 4.000.

Dia berharap dengan adanya jaringan air bersih akan membantu masyarakat. "Kami juga menggunakan sumur pompa untuk mencukupi kebutuhan seperti mandi dan mencuci," kata Zahroh.

AYU CIPTA

Berita terkait

World Water Forum ke-10, Perpamsi: Momentum Perbaikan Tata Kelola Air

14 hari lalu

World Water Forum ke-10, Perpamsi: Momentum Perbaikan Tata Kelola Air

World Water Forum ke-10 diharapkan membawa perubahan dari sisi tata kelola air.

Baca Selengkapnya

KPBB Minta Kemenhub Tindak Pelaku ODOL

31 Januari 2023

KPBB Minta Kemenhub Tindak Pelaku ODOL

Kemenhub dalam konteks ini harus tegas untuk memproses hukum pidana berat para pelaku ODOL, termasuk para pemilik truk dan sopirnya.

Baca Selengkapnya

Studi: Kurang Minum Air Minum dapat Memperpendek Umur

8 Januari 2023

Studi: Kurang Minum Air Minum dapat Memperpendek Umur

Pada sisi lain, orang dewasa usia lanjut yang minum air minum dengan baik dapat hidup lebih lama daripada mereka yang tidak.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Air Minum Kabupaten Bogor Raih Penghargaan K3 Jawa Barat

19 Desember 2022

Perusahaan Air Minum Kabupaten Bogor Raih Penghargaan K3 Jawa Barat

Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor raih Penghargaan Kecelakaan Nihil selama 5.044.232 jam kerja tanpa kecelakaan sejak Januari 2019 -September 2022.

Baca Selengkapnya

Perumda Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Juara BUMD Air Minum se-Jawa Barat

16 September 2022

Perumda Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Juara BUMD Air Minum se-Jawa Barat

Perpamsi Jawa Barat menobatkan Perumda Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Air Minum terbaik se-Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Dukung Rencana PAM Jaya Jelang Berakhirnya Era Swastanisasi Air di Jakarta

23 Agustus 2022

DPRD DKI Dukung Rencana PAM Jaya Jelang Berakhirnya Era Swastanisasi Air di Jakarta

DPRD DKI mendukung berbagai renacana PAM Jaya di masa transisi jelang berakhirnya era swastanisasi air di Jakarta tahun depan.

Baca Selengkapnya

Besok PAM Jaya Masuki Masa Transisi Hingga Berakhirnya Swastanisasi Air di Jakarta

31 Juli 2022

Besok PAM Jaya Masuki Masa Transisi Hingga Berakhirnya Swastanisasi Air di Jakarta

PAM Jaya menjalankan operasi masa transisi hingga berakhirnya pengelolaan air oleh dua perusahaan swasta Aetra dan Palyja.

Baca Selengkapnya

PAM Jaya Ambil Alih Aset Aetra dan Palyja, Layanan Dipastikan Aman

31 Januari 2022

PAM Jaya Ambil Alih Aset Aetra dan Palyja, Layanan Dipastikan Aman

Sebagian besar karyawan PAM Jaya yang diperbantukan di Aetra dan Palyja akan ditarik kembali ke BUMD DKI Jakarta itu.

Baca Selengkapnya

Kerja Sama dengan Aetra dan Palyja Bakal Berakhir, PAM Jaya Mulai Hitung Mundur

31 Januari 2022

Kerja Sama dengan Aetra dan Palyja Bakal Berakhir, PAM Jaya Mulai Hitung Mundur

Pengelolaan penuh air minum Ibu Kota oleh PAM Jaya ini bertujuan mencegah penurunan tanah di Jakarta.

Baca Selengkapnya

PAM Jaya Ungkap DKI Ketergantungan Air Baku dan Air Curah dari Daerah Lain

23 Desember 2020

PAM Jaya Ungkap DKI Ketergantungan Air Baku dan Air Curah dari Daerah Lain

PAM Jaya mengalami ketergantungan air baku maupun air curah dari daerah lain hingga lebih dari 90 persen.

Baca Selengkapnya