Kuasa Hukum Tara Serahkan Bukti Rekaman 'Cuci Otak'  

Reporter

Editor

Senin, 22 Februari 2010 15:24 WIB

Anand Ashram, Anand Krishna. TEMPO/Adri Irianto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Agung Mattauch, kuasa hukum Tara Pradipta Laksmi, 19 tahun, korban pelecehan Anand Krishna menyerahkan dua bukti baru berupa rekaman kamera yang berisi proses 'cuci otak' terhadap kliennya.

Agung mengatakan dalam rekaman tersebut terlihat jelas gambar Ketua Yayasan Anand Ashram Maya Safira Muchtar memimpin proses meditasi kepada Tara dengan tujuan Tara menuruti kemauan Anand sebagai gurunya. "Dalam video terlihat semacam indoktrinasi antara korban dengan gurunya," ujarnya ditemui di direktorat reserse Kriminal umum Polda Metro Jaya, Senin (22/2).

Bukti ini dinilai vital guna menjelaskan ketidakberdayaan Tara saat terjadi pelecehan. "Dia tidak berdaya psikisnya," tambah Agung. Setelah melakukan proses ritual tersebut, Maya pun turut mengantar Tara ke lantai tiga dimana terletak ruangan pribadi Anand. "Ini bukti baru keterlibatan Maya. Dia ikut serta dan tahu adanya pelecehan seksual itu," tambahnya.

Agung meminta polisi mempercepat proses penahanan Anand Krishna karena ancaman pidana kasus pelecehan seksual selama tujuh tahun memenuhi syarat adanya penahanan. "Korbannya juga banyak, jadi penahanan harus dipercepat," kata dia.

Selain Tara pihak kuasa hukum telah menyiapkan berkas tiga korban lainnya yang siap menggugat Anand Krishna dengan kasus yang sama. Adapun ajakan perdamaian yang disampaikan pihak Anand, lanjutnya, tidak akan ditanggapi karena kasus ini telah bergulir ke ranah hukum. "Kami tidak mau dibilang difitnah, cari sensasi, sudah wara-wiri kemudian damai," kata dia.


VENNIE MELYANI

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

41 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

43 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

45 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

47 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

48 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

6 Maret 2024

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya