Jibriel Diadili Karena Lindungi Noor Din dan Palsukan Paspor

Reporter

Editor

Selasa, 23 Februari 2010 08:05 WIB

TEMPO Interaktif, Jaka rta- Muhammad Jibriel Abdul Rahman alias Muhamad Ricky Ardhan didakwa menyembunyikan informasi mengenai terorisme sehingga penyebabkan terjadi peledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton pada 17 Juli 2009.

“Perbuatan terdakwa diancam pidana sesuai dengan Pasal 3 huruf c Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Nomor 15 Tahun 2003,” tulis jaksa Firmansyah dalam surat dakwaannya. Dakwaan ini akan dibacakan dalam sidang perdana Jibriel di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan siang ini yang dipimpin oleh ketua majelis hakim Harianto.

Pria kelahiran Lombok, Nusa Tenggara Barat, 28 Mei 1984 itu juga dijadikan pesakitan lantaran memalsukan paspor dengan nama Muhammad Ricky Ardhan untuk berangkat umroh ke Arab Saudi pada 5 September 2008. Perbuatan terdakwa diancam pidana dalam Pasal 266 Ayat 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Jaksa mendakwa Jibriel bertemu dengan Noor Din M. Top dan Saefuddin Jaelani Zuhri alias Muhamad alias Mansyur di Bintaro pada minggu ketiga Agustus 2008. Pertemuan itu dikuatkan oleh pengakuan Amir Abdillah alias Ahmad Fery Rhamdani dan surat elektronik Jibriel kepada adiknya yang berada di Mekah, Ahmad Isrofil Mardhotillah, pada 23 Agustus 2008. Noor Din belakangan tewas dalam penyerbuan di Kepuhsari, Solo, sedangkan Saefuddin meninggal dalam penangkapan di Ciputat.

Dalam surel itu, Jibriel menyatakan baru saja bertemu dengan ustandz N pengganti DR AZ. N meminta bantuannya mencari dana Rp 100 juta untuk sebuah amaliyah. Maka Jibriel akan bertolak ke Mekah mencari uang beresama kurir N. Benar juga, pada 5 September 2008, Jibriel bersama Saefuddin Jaelani Zuhri berangkat ke Mekah.

Sepulang dari Mekah, berdasarkan keterangan Amir Abdillah kepada penyidik, Saefuddin memerintahkan dia menyerahkan barang-barang dalam bentuk kardus kepada Noor Din. Barang itu adalah VCD dan DVD tentang pejuang muslim dalam pertempuran di Irak dan Afghanistan produk Media Arrahman Network yang dipimpin oleh Jibriel. Alat-alat propaganda itu lantas dibawa oleh Noor Din ke Jawa Tengah. Amirlah mengantar Noor Din hingga Bumiayu. Lewat medianya, Arrahmah.com, Jibriel juga menampilkan keterangan resmi Noor Din tentang pengeboman Marriot dan Ritz.

Noor Din bukan orang asing bagi Jibriel. Ketika belajar di Pesantren Lukmanul Hakim di Johor Baru, Malaysia, pada 1998-1999 Jibriel berkenalan dengan Noordin yang mengajar psikologi. Noordin, lulusan University Technologi Malaysia, menggantikan Ustandz Mukhlas sebagai kepala madrasah di pesantren itu. Muklas adalah kakak Ali Imron dan Amrozi --- ketiganya adalah trio Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur, yang terlibat dalam pengebom di Bali pada 2002 (Bom Bali I). Muklas, Amrozi, serta Imam Samudra telah dihukum mati karena kasus itu.

Jibriel yang beralamat di Komplek Witanaharja Blok C Nomor 137 Pamulang, Tangerang, Banten, ditahan penyidik sejak 31 Agustus 2009 setelah ditangkap petugas Detasemen Khusus 88/Antiteror Mabes Polri dalam perjalanan dari tempat kerjanya di Bintaro ke rumah orang tuanya di Komplek Witanaharja.

Jobpie Sugiharto



Berita terkait

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup

Baca Selengkapnya

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang

Baca Selengkapnya

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.

Baca Selengkapnya

Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.

Baca Selengkapnya

Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah

Baca Selengkapnya

Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.

Baca Selengkapnya

Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

12 Oktober 2016

Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.

Baca Selengkapnya

Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

1 Agustus 2016

Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.

Baca Selengkapnya

Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

28 Juli 2016

Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.

Baca Selengkapnya

JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

16 Juli 2016

JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.

Baca Selengkapnya