Maisy Alami Gangguan Jiwa  

Reporter

Editor

Jumat, 26 Maret 2010 10:34 WIB

Akun pribadi Facebook Maisy Nathania Alexandra Livina. facebook.com

TEMPO Interaktif, Jakarta - Maisy Nathania ALexandra Livina, 19 tahun, tersangka dalam kasus penusukan terhadap Listia Magdalena, diduga mengidap gangguan jiwa. Surat dokter yang menjelaskan penyakit Maisy itu baru kemarin diterima polisi. "Hari ini dia menjalani rawat inap di rumah sakit," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Kembangan Inspektur Satu Alexander kemarin.

Alexander menunjukkan surat dokter yang dikeluarkan Rumah Sakit Khusus Gangguan Jiwa Dharma Sakti, Jakarta Pusat. Surat itu ditandatangani Direktur Utama Mikail Bharja. Di sana dituliskan, Maisy mengalami gejala-gejala mutistik (tidak menjawab bila ditanya), muka tanpa ekspresi, dan kerap berdiam diri.

Setelah menjalani pemeriksaan dengan menggunakan alat Electro Electroencephalograms, terlihat ada kelainan gelombang listrik di otak Maisy. Gangguan ini terlihat jelas di daerah temporal, parietal, dan occipital kanan. Gangguan itu dapat membuat penderita melakukan tindakan yang sangat agresif dan sukar dimengerti. Tindakan itu muncul terutama bila terjadi rangsangan emosi.

Dengan gejala-gejala tersebut, disimpulkan gadis itu menderita temporal lobe epilepsi (complex partial seizure). Menurut Alexander, seharusnya kemarin Maisy memenuhi kewajiban untuk melapor ke polisi karena statusnya sebagai tersangka. "Kami sudah cek ke rumah sakitnya, dia memang dirawat di sana," kata Alexander.

Polisi berencana mencari pendapat pembanding soal kondisi kejiwaan Maisy itu. "Harus ada second opinion," kata Alexander. Kemungkinan besar pemeriksaan itu akan diserahkan ke ahli jiwa di Rumah Sakit Polri Soekamto, Kramatjati, Jakarta Timur.

Advertising
Advertising

Maisy dan Listia adalah mahasiswa jurusan arsitek Fakultas Desain dan Teknik angkatan 2009 di Universitas Pelita Harapan. Pada 17 Maret, mereka pergi bersama menggunakan Toyota Yaris milik Listia. Belakangan, Listia ditemukan terkapar di dalam mobil berada di dekat pintu parkir Mal Puri Indah. Ada 19 luka tusukan di tubuh gadis itu. Polisi menemukan pisau di dalam mobil.

Menurut Tan Kiew Law, orang tua Listia, saat itu sejatinya korban akan ke Glodok untuk bertemu dengan seorang teman. Maisy datang dan mengatakan ingin ikut sampai Puri Indah. Selama dalam perjalanan, tersangka banyak bertanya soal cara mengendarai mobil serta kegunaan pedal gas, rem, dan kopling. Berdasarkan keterangan Tan ini, semula diduga motif Maisy menyerang korban adalah untuk menguasai mobil.

Polisi sempat kewalahan menangani kasus ini. Pisau yang ditemukan di mobil korban sulit dijadikan barang bukti. Sebab, pisau sudah beberapa kali pindah tangan dan sidik jari pelaku tertutup sidik jari tangan lain.

Polisi juga kesulitan memeriksa Maisy karena gadis itu lebih banyak diam. Kalaupun gadis itu buka mulut, keterangannya selalu berbeda. Dia tidak bisa menjelaskan kronologi secara detail. "Lebih sering menjawab lupa," kata Alexander.

Lukman Lily, orang tua Maisy, enggan memberikan keterangan soal penyakit yang diderita putrinya. "Maaf, maaf," kata Lukman saat berada di Polsek Kembangan. Alih-alih menjawab pertanyaan, dia justru melesat dengan Serena hitam B-2312-GP.

TITO SIANIPAR | SUSENO

Berita terkait

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

3 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

7 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.

Baca Selengkapnya

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.

Baca Selengkapnya

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?

Baca Selengkapnya

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

8 Februari 2024

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.

Baca Selengkapnya