TEMPO Interaktif, Depok-Pos pengaduan Ujian Nasional yang terletak di Dinas Pendidikan Kota Depok ternyata masih sepi peminat. Terbukti sampai hari terakhir penyelenggaran UN, belum ada satu pun pengaduan yang diterima posko ini.
Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar Ade Sarda mengaku bahwa keberadaan psoko ini sudah rutin diadakan setiap penyelenggaraaan UN. Bahkan pihak Dinas Pendidikan pun telah memberitahu kepada seluruh kepala sekolah melalui sub rayon tentang beroperasinya posko ini.
"Ya, kami sudah sosialisasi soal posko ini ke kepala sekolah dan sub rayon. Tapi apakah murid sudah tahu atau belum, itu kan tergantung kepala sekolahnya kasih tahu atau tidak," katanya kepada Tempo, hari ini.
Adapun Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chairidjah mengatakan bahwa bentuk pengaduan yang diterima di pos ini tidak hanya terbatas pada dugaan kebocoran ataupun kecurangan selama UN berlangsung. Tetapi, pengaduan siswa yang stres setelah menjalani UN juga diterima. "Kalau ada siswa yang stres, kami akan koordinasi dengan sekolah bersangkutan," kata dia.
Adapun pengaduan tentang tindak kecurangan selama UN, Iti berharap agar pengaduan tersebut disertai bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. "Jadi kita bisa tindaklanjuti," katanya di Dinas Pendidikan Depok.
Rencananya posko ini akan didirikan sampai berakhirnya ujian Nasional tingkat SMP pada bulan April mendatang.
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.