Carrefour Bantah Rugikan Pedagang Tradisional  

Reporter

Editor

Jumat, 26 Maret 2010 23:03 WIB

Sejumlah massa yang tergabung dalam Forum Pedagang Tradisional berunjuk rasa di depan Carrefour Lebak Bulus, Jakarta (26/03). Tempo/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Jakarta -Manajemen Carrefour membantah merugikan pedagang tradisional. Menurut mereka, pangsa pasar modern, termasuk Carrefour, dengan pasar tradisional berbeda. "Pasar modern untuk belanja bulanan sedangkan belanja harian di pasar tradisional," kata Juru Bicara Carrefour Indonesia Hendri Satrio di Carrefour Lebak Bulus, tadi.

Oleh karena itu, kata Hendri, pesaing Carrefour bukan pasar tradisional, tapi sesama pasar modern. Ia mencontohkan, di Bandung ada hipermarketnya yang ditutup karena kalah bersaing dengan pasar modern. Ia juga membantah tudingan bahwa Alfa Retailindo masuk ke pelosok kampung sehingga merugikan pedagang lokal. "Yang kami akuisisi adalah Alfa Ritelindo, Gudang Rabat, kalau Alfamart itu bukan milik Carrefour," katanya.

Puluhan massa mengatasnamakan Forum Pedang Tradisional (Forpeta) didampingi oleh Front Mahasiswa melakukan aksi di depan pintu masuk Carrefour Lebak Bulus. Mereka menolak putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menyatakan bahwa Carrefour tidak melakukan monopoli perdagangan.

Mereka menuding Carrefour memonopoli dan merugikan pedagang tradisional. Carrefour juga dianggap melanggar aturan zonasi, yang mewajibkan pasar modern memiliki jarak tertentu dengan pasar tradisional. "Di Depok, Carrefour membelakangi pasar tradisional Kemiri Muka, pedagang kecil ikut tergencet," kata juru bicara aksi Gatot Ahmad.

Hendri membantah tudingan Carrefour melanggar aturan zonasi. Carrefour, kata dia, selalu mengikuti aturan daerah. Di Jakarta, misalnya, Carrefour sudah berjarak 2-2,5 kilometer dari pasar tradisional yang dinaungi oleh PD Pasar Jaya. "Soal di Depok mungkin perlu dilihat peraturan daerahnya seperti apa."

Carrefour adalah salah satu pasar modern terbesar saat ini. Perusahaan itu memiliki 79 toko yang tersebar di 23 kota seluruh Indonesia dengan jumlah karyawan tidak kurang dari 20 ribu orang. Di Jabodetabek terdapat 42 toko, 26 diantaranya berada di Jakarta.

Agung Sedayu

Berita terkait

3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

15 Maret 2021

3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

Setidaknya terdapat tiga fase kenaikan permintaan selama momen Ramadan dan Idul Fitri yang bakal mempengaruhi pergerakan harga pangan.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital

9 Mei 2020

Ridwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital

Ridwan Kamil dan Mendag meluncurkan pasar tradisional mengantisipasi penyebaran corona.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir

23 Oktober 2018

Sandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir

Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid minta cawapres Sandiaga Uno memberikan konsep konkret bagaimana cara menstabilkan harga pangan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina

24 April 2017

Penjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, ada beberapa alasan jumlah pengusaha keturunan Cina terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

1 Agustus 2016

Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

Kali ini ia merasa sangat sayang jika melewatkan masa panen raya di tengah harga jengkol yang melangit.

Baca Selengkapnya

Didampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak

29 April 2016

Didampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak

Risma mengultimatum Camat Bulak agar segera memasukkan pedagang ikan ke Sentra Ikan Bulak yang sepi sejak diresmikan pada Desember 2012.

Baca Selengkapnya

Dagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi  

12 Agustus 2015

Dagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi  

Setelah selesai berjualan, wanita cantik penjual getuk di jembatan, Ninih, pulang naik taksi ke kontrakannya.

Baca Selengkapnya

Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

12 Agustus 2015

Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

Lama tak terlihat di layar kaca, penjual getuk asal Indramayu, Turinih alias Ninih, 19 tahun, kembali berjualan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pasar Klewer  

2 Januari 2015

Pasar Klewer  

Pasar Klewer terletak di sebelah barat Keraton Kasunanan Surakarta, sehingga menempati posisi yang ideal.

Baca Selengkapnya

Jakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern

20 Agustus 2013

Jakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern

Relokasi juga akan dilakukan terhadap para pemotong ayam tradisional di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mulai tahun depan. Mulus-mulus saja.

Baca Selengkapnya