Satpol PP Depok: Acara Waria Tidak Ada Izin Ke Pemkot  

Reporter

Editor

Sabtu, 1 Mei 2010 11:17 WIB

Sejumlah waria peserta seminar pembekalan Hak Azasi Manusia dievakuasi ke kantor Komnas HAM setelah acara seminar dibubarkan paksa oleh Front Pembela Islam (FPI) di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Jumat (30/4). TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO Interaktif, Jakarta -Depok-Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Depok Sariyo Sabani mengatakan acara kontes waria tidak pernah dilaporkan ke Pemerintah Kota Depok. Maka sudah seharusnya segera dibubarkan.

"Ini kan event nasional. mestinya izin ke Pemda, katanya dengan tegas di Hotel Bumi Wiyata, semalam.

Selain tak adanya izin ke Pemda, tambah Sariyo, acara ini juga telah menimbulkan keresahan masayarakat. Hal tersebut terbukti dari munculnya protes dari organisasi masyarakat. Bahkan, ormas tersebut telah mengirim pesan ke walikota agar acara segera dibubarkan.

"Walikota dapat pesan dari ormas, agar acara segera dihentikan. Kalau tidak ormas yang akan datang sendiri," kata dia.

Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Hesti Armi Wulan menyesalkan tindakan Satpol PP yang terkesan mengintimidasi panitia penyelenggara dengan mengatakan mendapatkan amanat dari walikota untuk membubarkan acara. Menurutnya, jika Satpol PP ingin membubarkan acara maka harus dengan menunjukkan surat keberatan dan jangan hanya berdasarkan instruksi lisan maupun pesan pendek.

"Seharusnya sebagai institusi hukum, maka harus tunjukkan surat," kata perempuan berkerudung ini. Nantinya dengan dasar surat keberatan tersebut, Komnas HAM dan panitia penyelenggara dapat mempelejari alasan keberatan.

Mengenai izin kegiatan kepada Pemda setempat, Hesti melihat izin tersebut sebegai sesuatu yang berlebihan. Karena pelatihan Hukum dan HAM ini merupakan amanat UU dan umum diberikan kepada setiap elemen masyarakat, termasuk waria. Ia mengatakan program-program pelatihan yang diadakan oleh Komnas HAM tidak pernah bermasalah. "Kenapa ketika pelatihannya untuk waria dipersoalkan,"katanya.

Mengenai adanya acara hiburan seperti tarian dan nyayian dalam acara pemilihan duta, Hesti memandangnya sebagai sesuatu yang wajar.

TIA HAPSARI
HAM

Berita terkait

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

1 hari lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

4 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

17 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

22 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

49 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

54 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

55 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

9 Maret 2024

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

7 Maret 2024

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

29 Februari 2024

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya