TEMPO Interaktif, Jakarta:Wali Kota Jakarta Utara Soebagyo mengatakan, sampai Senin (4/1), jumlah pengungsi korban banjir di wilayahnya sudah mencapai sekitar 120.000 orang. Dari jumlah pengungsi ini sebagian tersebar di 36 tempat pengungsian yang berada di wilayah Jakarta Utara. Jumlah pengungsi terbanyak adalah di Stadion Tugu Jakarta Utara. Demikian dikatakan Soebagyo kepada wartawan di Kantor Wali Kota, Senin (4/2). Dokter Yusnani Fauzul, Kepala Suku (Sudin) Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Utara, dalam kesempatan terpisah menjelaskan, data Sudin Kesehatan Senin memperlihatkan, sebanyak 2.923 orang warga Jakarta Utara berobat ke Puskesmas di masing-masing kecamatan dan posko kesehatan yang ada. Sedangkan keseluruhan jumlah warga yang berobat sampai Senin mencapai 6.894 orang. “Kebanyakan penyakit yang diderita oleh warga adalah ispa (infeksi saluran pernafasan atas), diare, flu dan demam,” kata Yusnani. Ia menambahkan, posko-posko kesehatan dan Puskesmas yang ada, selama banjir ini dibuka 24 jam untuk melayani kebutuhan masyarakat Jakarta Utara. Pengamatan Tempo News Room di lapangan, permukaan air di daerah-daerah yang terkena banjir sudah surut. Di beberapa tempat seperti Semper, Plumpang, Rawa Badak Utara dan Rawa Badak Selatan, air sudah tidak begitu tinggi seperti hari-hari sebelumnya. Bahkan ketinggian air di kali Sunter saat ini tidak begitu meluap seperti hari-hari kemarin. Namun jajaran aparat Jakarta Utara tetap siaga menghadapi banjir susulan yang akan datang jika hujan kembali turun deras mengguyur ibukota. Pemerintah Kota Jakarta Utara merencanakan akan mengadakan kerja bakti massal selama tiga hari untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan. Direncanakan kerja bakti itu dilaksanakan Jumat, Sabtu dan Minggu. “Namun masih belum pasti apakah di hari-hari tersebut akan dilaksanakan kerja bakti. Kita masih melihat situasi dan kondisi yang terus berkembang,” ujar salah seorang pegawai Humas Kantor Wali Kota Jakarta Utara. (Wahyu Mulyono—Tempo News Room)