TEMPO Interaktif, Jakarta -Para karyawan PT Prodia Widya Husada kembali mengadakan aksi unjuk rasa pada hari ini, Rabu (5/5) di depan kantornya di Jalan Kramat Raya, Jakarta. Aksi yang diikuti sekitar 200 karyawannya berlangsung sejak pukul 07.00 WIB, dan saat ini para karyawan sudah menepi dari depan kantor dan mulai memasuki halaman gedung kantornya.
Aksi kali ini sebagai kelanjutan dari aksi para karyawan Prodia sebelumnya pada hari Senin (3/5). Salah satu tuntutan para karyawan adalah adanya transparansi dan keterbukaan sistem upah kerja. Menurut Staf Hubungan Industrial PT Prodia Widya Husada, Ananto, transparansi sistem upah kerja sangat sulit untuk dilakukan. "Itu adalah sisi confidential perusahaan," kata Ananto. Menurutnya, jika sistem upah tersebut dibuka dikhawatirkan akan ada kekacauan di internal perusahaan.
Ananto mengakui bahwa aksi mogok kerja dan unjuk rasa yang dilakukan karyawannya cukup mengganggu proses kerja di perusahaan. "Aksi ini akan merugikan kita semua, juga akan merugikan karyawan secara umum. Opset juga akan terganggu," katanya.
Intinya perusahaan akan tetap membicarakan permasalahan ini dengan pihak serikat pekerja karyawan Prodia. "Kita akan lakukan penyelesaian bipartit. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan," kata Ananto. Proses ini, lanjut Ananto, akan dilakukan besok, Kamis (6/2) di kantor Prodia.
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel
9 hari lalu
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel
Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.