TEMPO Interaktif, Jakarta:Polda Metro Jaya sudah menempatkan anggotanya di sentra-sentra ekonomi yang rawan penjarahan untuk mencegah kemungkinan terjadinya hal tersebut. Kadispen Polda Metro Jaya Komdespol Anton Bachrul Alam kepada TNR melalui telepon Senin (4/2) mengatakan, untuk keperluan itu Polda mengerahkan sekitar 800 personil atau sekitar 23 SSP (satuan setingkat pleton, satu pleton berjumlah 35 orang). Beberapa sentra ekonomi yang mendapatkan penjagaan di antaranya, Pluit Indah Mal, Goro, Carefour, Kelapa Gading Mal (Jakarta Utara) sebanyak empat SST, Plaza Atrium, Plaza Indonesia, Gajah Mada Plaza, Plaza Senayan, Mangga Dua (Jakarta Pusat) sebanyak empat SST, Carefour, Makro (Jakarta Timur) dua SST. Pondok Indah Mal, Blok M (Jakarta Selatan) dijaga oleh tiga SST, Puri Indah Mal, Glodok, Citraland, sebagian Mangga Dua, Mal Cengkareng (Jakarta Barat) tiga SST, Lippo Cikarang, Mal Metropolitan (Bekasi) dua SST, Plaza Depok, Mal Depok (Depok) sebanyak tiga SST, Alfa, Lippo Karawaci (Tangerang) dua SST. Selain itu, menurut Anton, anggota TNI juga turut ditempatkan di sana. Namun ia tidak menjelaskan berapa personil TNI yang akan membantu polisi. Ia mengakui adanya isu penjarahan yang merebak di masyarakat. “Tapi setelah dicek, tidak ada,” kata dia. Seperti diketahui, isu kemungkinan terjadinya penjarahan merebak setelah beredar kabar bahwa persediaan barang-barang sembako di wilayah Jabotabek sudah mulai menipis. Karena itu, Anton mengimbau masyarakat tidak panik terhadap kemungkinan menipisnya bahan pokok itu.(Sam C – Tempo News Room)