Anak Hilang Itu Ditemukan di Tanah Abang

Reporter

Editor

Rabu, 30 Juni 2010 05:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Riyan Cahyadi, 6 tahun, anak yang hilang di Slipi, Jakarta Barat sejak Jumat pekan lalu, telah berhasil ditemukan Selasa sore (29/6).

"Tadi kami dapat laporan dari Dita, 19 tahun, warga Menteng yang mengatakan bahwa dia bersama seorang anak yang memiliki ciri-ciri seperti Riyan, selanjutnya anak tersebut kami jemput," ujar Wakil Kapolres Jakarta Barat Aan Suhanan pada Tempo, Selasa (29/6).

Menurut Aan, Dita mengetahui kabar mengenai anak hilang tersebut dari media. "Karena itu kami berterima kasih pada media yang telah membantu menemukan anak yang hilang ini," katanya.

Berdasarkan keterangan Dita, Sabtu pekan lalu seorang sopir angkot di Pasar Tanah Abang mengantarkan Riyan yang disangka adalah salah satu anak pengunjung Pasar Tanah Abang yang terpisah dari orang tuanya.

"Sopir angkot itu minta Dita yang berkerja sebagai car call di sana untuk menginformasikan pada pengunjung bahwa ada anak yang hilang," kata Aan.

Namun hingga malam tidak kunjung ada orang yang datang mengambil Riyan. "Saat itu Riyan menangis terus, karena kasihan maka Dita membawanya pulang," ujar Aan.

Hingga sore kemarin Dita mendapat informasi dari salah satu media di Ibu Kota yang mengabarkan ada seorang anak hilang dengan ciri-ciri sama dengan anak yang dia bawa pulang.

Anak pasangan Mulyadi dan Dini Dinyati warga Jalan Mentor, Cirendo, Bandung, yang datang ke Jakarta itu hilang sejak Jumat siang lalu, saat dia bermain keluar rumah kontrakan pamannya di Jalan G1, Slipi, Jakarta Barat.

"Tampaknya Riyan tersesat hingga ke Pasar Tanah Abang dan ditemukan oleh sopir angkot keesokan harinya, dia mungkin bingung tidak tahu jalan pulang saat bermain karena baru pertama kali ke Jakarta, bahkan dia juga tidak bisa berbahasa Indonesia," kata Aan.

Keluarga melaporkan hilangnya Riyan ke polisi sejak Sabtu lalu. Namun hingga Selasa siang Riyan tidak kunjung ketemu. Keluarga juga sempat melaporkan kasus hilangnya Riyan tersebut ke Komnas Anak.

Bahkan Asikin, salah satu paman Riyan mendapat pesan pendek yang berisi permintaan uang tebusan sebesar Rp 100 juta dan ancaman Riyan akan dibunuh jika tebusan tidak terpenuhi.

"Tampaknya SMS itu dari orang yang coba mencari kesempatan untuk menipu dan memeras keluarga Riyan," kata Aan. "Kami saat ini sedang melacak siapa pengirim SMS pemerasan itu, karena termasuk tindak pidana dan memanfaatkan kesusahan orang lain."

AGUNG SEDAYU

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

11 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

32 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

48 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

57 hari lalu

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

59 hari lalu

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

59 hari lalu

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya