TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah orang tua calon siswa baru mengeluhkan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahap I yang hingga hari ketiga, yang juga adalah hari terakhir pengumpulan berkas, masih bermasalah.
"Server online-nya masih terganggu dari pagi," kata Ridnan Wargianto, salah satu Panitia PPDB Tahap I SMA Negeri 78 Jakarta Barat, di kantornya, Sabtu (3/7).
Menurut Ridnan, hingga saat ini pihaknya sudah meng-entry sekitar 400 formulir yang dimasukan pada hari pertama dan kedua pendaftaran. Namun, untuk formulir yang dimasukan pada hari ketiga, pihaknya belum bisa meng-entry karena macetnya server dari pagi hari hingga saat ini.
Bahkan, walaupun data sudah berhasil di-entry, namun server pusat belum bisa meng-update data yang masuk sehingga posisi calon siswa yang datanya sudah dimasukan tidak jelas. "Semalam kami harus lembur sampai jam 12 malam untuk entry data," kata Ridnan.
Ridnan bersama panitia lainnya juga mengaku cukup kewalahan menangani keluhan dari orang tua murid. Bahkan, lanjutnya, ada orang tua yang emosi dan menyindir panitia dengan menawarkan sejumlah uang.
"Tapi mau bagaimana lagi, tetap harus kami jelaskan bahwa kerusakan server berasal dari pusat," kata Ridnan. Berdasarkan pantauan Tempo, sebagian besar orang tua calon siswa yang datang pada hari ini mempertanyakan kejelasan nasib anaknya.
Menurut Ridnan, ada juga kasus di mana saat pihak sekolah melakukan entry data salah satu calon siswa, tertulis di sistem komputer bahwa siswa tersebut telah mendaftar dan diterima di sekolah lain. Ternyata, kemudian orang tua siswa datang dan memberitahu bahwa informasi tersebut tidak benar. "Setengah mati. Yang diomelin ya kami ini," keluh Ridnan.
Saat ini pihaknya telah menutup pendaftaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, yaitu pukul 15.00 WIB. Ridnan berharap agar server segera lancar kembali, sehingga formulir yang dimasukkan siswa pada hari ini dapat segera di-entry. "Kami juga berharap agar Dinas Pendidikan DKI Jakarta segera tanggap mengatasi permasalahan tersebut," ujarnya.
Menurut Sri Sumarni, 40 tahun, salah satu orang tua calon siswa, dirinya sangat dirugikan atas kerusakan sistem tersebut. "Anak saya dari hari pertama sudah masukin berkas, tapi sampai sekarang belum jelas hasilnya," kata Sri.
Bahkan, kemarin dia menunggu hingga pukul 19.00 WIB, namun belum mendapat kabar sampai sekarang. "Pokoknya pemerintah harus tanggung jawab," lanjutnya.
EVANA DEWI