Kantor PT Astra Didemo Ratusan Orang

Reporter

Editor

Kamis, 13 November 2003 09:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 200 orang yang mengaku dari Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten berunjuk rasa di kantor PT Astra Honda Motor di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Rabu (12/11), sekitar pukul 10.28 WIB. Massa yang mengenakan baju hitam-hitam dan sejumlah wanita dan anak-anak itu langsung diblokade sekitar 250 aparat keamanan dengan peralatan lengkap seperti tameng, pentungan, dan sejumlah senapan dan gas air mata.

Keinginan warga untuk masuk ke lokasi kantor dihalang-halangi aparat. Akibatnya, pengunjuk rasa hanya bisa berteriak-teriak diiringi isak tangis anak-anak dan wanita. Bahkan, salah seorang wanita sempat pingsan di depan blokade aparat.

Situasi unjuk rasa Kampung Baru, Karang Anyar, Cakung Barat utara, sempat memanas saat sejumlah massa mulai memblokade Jalan Raya Yos Sudarso hingga lalu lintas dijalur tersebut macet beberapa saat. Bahkan, suasana semakin panas setelah warga meletakkan warga yang pingsan di tengah jalan tersebut. Sampai akhirnya petugas menghalau paksa para pengunjuk rasa untuk minggir. Beberapa saat sempat terjadi kericuhan antara para pengunjuk rasa dan petugas. Jumlahnya yang terbatas membuat para pengunjuk rasa tak berkutik saat petugas mengancam akan membubarkan unjuk rasa bila tidak mau minggir dari jalan raya.

Menurut koordinator pengunjuk rasa, Agus Maulana, kehadiran warga ini untuk menuntut keadilan. Sebab lokasi tempat tinggal mereka di Kampung Baru, Karang Anyar, telah digusur dan kini ditempati pabrik gudang astra. Akibatnya, 102 kepala keluarga atau 500 jiwa ini kehilangan tempat tinggal. Warga yang digusur tersebut kini menuntut ganti rugi atas lahan dan bangunan yang digusur. Dijelaskan Agus, penggusuran itu dilakukan 30 Mei 2002. Saat itu, aparat dan pihak yang mengklaim pemilik tanah mengerahkan preman. Pengerahan preman ini yang memicu penyesalan warga karena sepertinya warga diadu domba, kata Agus.

Menurut Agus, sejak 1998, warga diberi kesempatan untuk mengolah lahan tidur tersebut untuk ditanami kangkung dan tanaman lainnya. Namun, pada 2002 turun surat dari Wali Kota Jakarta Timur yang menyatakan bahwa lokasi tersebut milik seseorang bernama Abdul Majid.

Ramidi - Tempo News Room

Advertising
Advertising

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

6 menit lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Absen, Pertamina Enduro Ditekuk Popsivo Polwan

8 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Absen, Pertamina Enduro Ditekuk Popsivo Polwan

Tim putri Jakarta Popsivo Polwan berhasil mengalahkan Jakarta Pertamina Enduro, yang tak diperkuat Gia, dengan skor 3-0 dalam lanjutan Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

8 menit lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

20 menit lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

24 menit lalu

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa, yang mencakup Kepala Desa.

Baca Selengkapnya

Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

32 menit lalu

Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

Xiumin kemudian menyapa penonton dari balik layar. "Hey, yo! Halo," kata dia. Seketika sorakan penonton kembali menggema dan memenuhi ruangan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

35 menit lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

38 menit lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

47 menit lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

47 menit lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya