Sosiolog: Dua Penyebab Utama Bunuh Diri di Ibu Kota

Reporter

Editor

Selasa, 28 Desember 2010 11:03 WIB

(Ilustrasi: Unay Sunardi)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sosiolog dari Universitas Indonesia, Imam B. Prasodjo menyatakan bahwa maraknya kasus bunuh diri di Ibu Kota akhir-akhir ini salah satunya disebabkan oleh semakin melemahnya dukungan sosial.

Imam membandingkan kehidupan di kota-kota besar, termasuk Jakarta dengan di desa-desa yang masih agraris. “Di desa jelas lebih sedikit kasus bunuh diri, karena di sana dukungan sosial dari lingkungannya besar,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (28/12).

Khusus untuk tingginya kasus bunuh diri di Jakarta, menurut Imam disebabkan oleh lebih kompleksnya permasalahan hidup yang berpadu dengan semakin renggangnya ikatan sosial. “Di Indonesia ini tidak ada kultur bunuh diri. Berbeda dengan di Jepang misalnya, artinya jika ada orang bunuh diri berarti masalah yang dihadapinya sangat berat, sementara dukungan sosial terhadapnya lemah,” katanya.

Imam mencontohkan, “Banyak rumah tangga di Jakarta ini yang tidak akrab atau bahkan tidak mengenal tetangganya.”

Tapi ia menekankan bahwa hal tersebut bukan sebuah kesimpulan. “Karena untuk membuat kesimpulan diperlukan penelitian, namun kita bisa buat hipotesa seperti itu.”

Menurut Imam, dukungan sosial sangat penting dalam kehidupan orang Indonesia pada umumnya. “Karena masyarakat kita ini pada dasarnya bersifat komunal, tidak individual seperti di Amerika atau Eropa,” ujarnya. Karenanya, ketika banyak orang berdatangan ke Ibu kota sementara keluarganya masih tinggal di daerah lain, secara tidak langsung individu-individu tersebut menjadi lebih rapuh.

Hal lain yang juga menjadi penyebab utama seseorang untuk memutuskan bunuh diri adalah masalah ekonomi. “Banyaknya kebutuhan ekonomi yang menghimpit menyebabkan ruang hidup semakin sempit,” ujarnya.

Namun tidak berarti juga semua orang yang melakukan bunuh diri adalah orang miskin. Menurut Imam, banyak juga orang kaya yang mengalami kesulitan bisnis melakukan bunuh diri. “Misalnya pengusaha yang harga sahamnya jatuh, bisa saja sebenarnya ia masih punya uang Rp 1 miliar, tapi itu tidak sesuai lagi dengan gaya hidupnya.”

PINGIT ARIA

Berita terkait

Tak sampai Sepekan, Dua Orang Lompat dari Jembatan Barelang Batam hingga Tewas

1 hari lalu

Tak sampai Sepekan, Dua Orang Lompat dari Jembatan Barelang Batam hingga Tewas

Dua orang tewas usai melompat dari Jembatan Barelang di Kota Batam dalam waktu yang berdekatan

Baca Selengkapnya

Tim SAR Belum Temukan Pria yang Loncat dari Jembatan Barelang Batam, Sempat Telepon Pacar

5 hari lalu

Tim SAR Belum Temukan Pria yang Loncat dari Jembatan Barelang Batam, Sempat Telepon Pacar

Pria itu diduga melompat setelah meminjam handphone seorang pengunjung Jembatan Barelang. Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Brigadir RAT, Beda Pernyataan Polda Sulawesi Utara dan Si Pengusaha Tambang

8 hari lalu

Kasus Kematian Brigadir RAT, Beda Pernyataan Polda Sulawesi Utara dan Si Pengusaha Tambang

Kematian Brigadir RAT masih menyisakan misteri. Untuk apa ia di Jakarta, padahal tugasnya di Manado? Kenapa beda keterangan Polda Sulut dan pengusaha?

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

11 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

12 hari lalu

Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

Pemicu depresi dan bunuh diri veteran perang AS beragam, di antaranya lama hidup jauh dari rumah, pasangan, dan anak -- situasi yang membuat stres.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

15 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

16 hari lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

16 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

16 hari lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

17 hari lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya