TEMPO Interaktif, Jakarta:Kapolsek Jatinegara Ajun Komisaris Polisi Teguh I Wahyudi yakin terpidana Philipus meninggal karena penyakit jantung. ”Tidak ada luka apapun,” kata Teguh kepada Tempo News Room melalui telepon genggamnya, Rabu (13/2). Meski diakuinya penyelidikan kasus kematian masih terus berjalan tetapi Teguh mengakui kecil kemungkunan adanya sebab-sebab kematian yang lain. ”Penyelidikan masih kita lakukan terus. Tapi itu karena jantung, kok” kata dia menyikapi pernyataan pihak keluarga Philipus mengenai tidak adanya keluhan sakit mendiang terpidana seumur hidup itu. Serangan jantung, kata Teguh, datang tiba-tiba. Seperti diberitakan, Philipus, warga Bambu Apus, Jakarta Timur, Senin (11/2) malam lalu, ditemukan tewas tergeletak di lantai kamar mandi dalam sel tahanannya di LP Cipinang, Jakarta Timur. Terpidana perkara pembunuhan keluarga Rohadi tahun 1996 itu tewas di tahun ke lima masa pidananya. Kepala Bagian Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Agus Purwadianto, belum bisa memastikan sebab-sebab kematian Philipus. “Kami baru melakukan pemeriksaan pendahuluan atau pemeriksaan awal, belum bisa memastikan. Tetapi tidak ada tanda-tanda luka bermakna,” ungkap Agus Purwadianto kepada Tempo News Rooom di ruang kerjanya, Jakarta, Selasa (12/2). Agus juga belum bisa memastikan apakah stroke sebagai penyebab kematian Philipus seperti yang dilaporkan Kepala LP Cipinang, Ngusman. Masalahnya, lanjut dia, sebab kematian Philipus tidak bisa dipastikan kecuali kalau dilakukan pembedahan. “Kalau penyebabnya jantung, akan ketahuan, biasanya jantungnya memar atau agak lebam karena kontraksi. Tetapi kalau penyakit semacam stroke atau darah tinggi tidak akan ketahuan,” jelasnya. Pihak RSCM tidak membedah jenazah Philipus karena keluarga korban tidak mengizinkannya. (Wuragil/Ebnu)
Berita terkait
Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah
6 menit lalu
Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah
Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?