Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Drs Sutarman. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta -Kepala Polisi Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Sutarman menilai pelaksanaan contra flow atau Transjakrta melaju arah berlawanan belum bisa diaplikasikan pada Maret depan. Hal itu dikatakan Kapolda Sutarman menanggapi pernyataan pemerintah provinsi DKI Jakarta yang menyatakan pelaksanaan contra flow akan dimulai Maret. "Belum bisa Maret. Masih harus dikaji," kata Kapolda Sutarman hari ini.
Sutarman menilai, wacana contra flow berisiko tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan kajian secara komprehensif, mulai dari aspek teknis hingga yuridis mengenai wacana itu. Namun, akibat kesadaran pengendara Jakarta yang rendah, ia mendukung wacana untuk diaplikasikan. "Perlu uji coba khusus sehingga saat dimulai tidak mengganggu," kata Sutarman lagi.
Sutarman berniat mengurangi personilnya di lapangan. Saat ini, kata Sutarman, Polda Metro Jaya menerjunkan sekitar 400 personil untuk mencegah pengemudi kendaraan lain menyerobot jalur Transjakarta. Saat ditanya mana program yang lebih efektif antara contra flow atau penambahan portal otomatis, Sutarman tidak bisa memastikan. "Masih perlu dikaji itu, mana yang lebih efektif," katanya.
Jika setelah pengaplikasian contra flow membuat kemacetan di jalur reguler semakin parah, Sutarman justru menanggapi dengan santai. Menurutnya, dengan bertambahnya macet jalur di reguler maka warga Jakarta akan semakin terdorong untuk berpindah ke Transjakarta.