TEMPO Interaktif, Jakarta - Untuk menghindari terjadinya kecelakaan tambahan di sekitar lokasi tenggelamnya Tongkang PB 17 pengangkut solar Senin lalu, Administratur Pelabuhan Kepulauan Seribu memasang bola-bola hitam di sekitar lokasi itu. “Supaya kapal dan tanker yang lewat tahu di sana ada tongkang tenggelam,” kata Adpel Kepulauan Seribu, Darmadi, Kamis (3/3).
Untuk melokalisir tumpahan minyak, Darmadi mengungkapkan, juga akan didatangkan tongkang lain untuk menyedot dan memindahkan muatan tongkang yang tenggelam itu. “Solar yang mengambang dilokalisir pakai oil boom, yang masih di tongkang akan disedot,” kata Kepala Pangkalan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas 1 Tanjung Priok Nafri, menambahkan.
KPLP dan Adpel Kepulauan Seribu bahu membahu sejak Senin lalu. Setelah menyelamatkan tiga nahkoda dan anak buah kapal Tongkang PB17 lewat Tongkang Bengkalis, para penyelam juga sudah menandai wilayah tongkang, Selasa lalu.
Tongkang PB17 tenggelam pada Senin (28/2) malam. Diduga tongkang bocor atau tenggelam karena kelebihan muatan. Dari normalnya 220 ton solar, PB17 diduga memuat hingga 380 ton solar.
Darmadi mengatakan, usaha penyelamatan tongkang akan dilanjutkan hingga Sabtu atau Minggu karena di sekitar lokasi sudah dapat tercium bau solar menyengat. Adapun tumpahan solar tipis-tipis sudah terlihat dengan lebar 30 meter dan panjang dua kilometer.