21 Pencari Suaka Asal Afganistan Diamankan di Bekasi

Reporter

Editor

Rabu, 23 Maret 2011 13:56 WIB

Seorang imigran pencari suaka bersama-anaknya saat berada diruang aula Direktorat Kepolisian Perairan Polda Jawa Timur. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO Interaktif, Bekasi--Sebanyak 21 pencari suaka asal Afganistan diamankan aparat Mabes Polri ke Polsek Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat. Semua berjenis kelamin laki-laki, usia antara 16-36 tahun. Salah seorang pencari suaka Atif Ali, 16 tahun, mengaku sejak sebulan lalu tiba di Indonesia. Mereka tinggal di penampungan pengungsi The Church World Service (CWS) di Cipayung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. "Kami senang datang ke Indonesia, situasinya aman" kata Atif, kepada wartawan di Kantor Polsek Medan Satria, hari ini.

Puluhan pencari suaka itu diamankan petugas Mabes Polri, saat melintas di komplek Harapan Indah, Kota Bekasi, Selasa (22/3) malam. Polisi lantas membawanya ke kantor Polsek Medan Satria yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi, dan diinapkan di ruang tahanan. Menurut Atif, saat diamankan mereka sedang dalam perjalanan dari Cipayung, Bogor, menuju jalan Jaksa, Menteng, Jakarta Pusat. "Kami mau rekreasi," katanya.

Para pencari suaka itu tidak memiliki dokumen paspor dan visa. Masing-masing orang hanya mengantongi satu lembar surat rekomendasi dari United Nation Hight Commisioner for Refugees (UNHCR), lembaga di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa yang khusus menangani pengungsi negara tertentu karena terjadi musibah atau peperangan.

Dalam surat rekomendasi yang ditunjukkan kepada Tempo, tertulis tanggal pengeluaran surat 28 Februari 2011, dan tanggal perpanjangan 18 Juli 2011. "Surat ini masih berlaku," katanya. Atif meminta Pemerintah Indonesia memberi perlindungan, karena merasa tidak aman tinggal di negaranya yang dilanda perang.

Kepala Kepolisian Sektor Medan Satria Komisaris Triyono, mengatakan mereka bukan imigran gelap. "Resmi pengungsi yang diakui PBB," katanya. Siang ini, semua pencari suaka itu diserahkan kepada Kantor Imigrasi Karawang, untuk keperluan pemeriksaan dokumen.

Menurut Kepala Subseksi Kantor Imigrasi Karawang Edu Andarius, akan melakukan tindakan pemeriksaan keimigrasian pada ke21 pencari suaka itu. Sebab, kata Edu, berdasarkan informasi International Organization for Migration (IOM), mereka belum terdaftar sebagai pencari suaka. Mengenai surat rekomendasi yang mereka pegang, kemungkinan diajukan langsung ke kantor UNHCR perwakilan Jakarta tanpa melalui IOM."Kami akan memeriksa keabsahan surat rekomendasi itu," katanya.

Menurut Edu, Indonesia sampai saat ini belum meratifikasi persoalan pengungsi lintas negara. Kemungkinan, kata dia, negara ketiga tujuan suaka sebenarnya ke Australia. "Negara terdekat yang sudah meratifikasi hanya Australia," katanya. Menurut Atif, mereka tidak mau ke Australia dan memilih tinggal di Indonesia. "Lebih nyaman di sini (Indonesia)," katanya.

Meski demikian, kata Edu, pemerintah tidak akan menutup kemungkinan memberi fasilitas jika pencari suaka itu meminta perlindungan. "Kami akan memberi tempat semacam selter untuk tinggal," katanya. Untuk sementara waktu, mereka akan tinggal di Kantor Imigrasi Karawang, sampai proses administrasi kelar.

HAMLUDDIN

Berita terkait

Meksiko Tawarkan Suaka Politik ke Julian Assange

5 Januari 2021

Meksiko Tawarkan Suaka Politik ke Julian Assange

Presiden Meksiko menawarkan suaka politik kepada Julian Assange setelah hakim di Inggris menolak mengekstradisinya ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Otoritas Cina Tangkap 12 Warga Hong Kong saat Berlayar ke Taiwan

8 September 2020

Otoritas Cina Tangkap 12 Warga Hong Kong saat Berlayar ke Taiwan

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan akan membantu warga yang tertangkap otoritas Cina saat berlayar menuju Taiwan.

Baca Selengkapnya

Pencari Suaka Huni Trotoar Senang Akan Dipindah ke Islamic Centre

10 Juli 2019

Pencari Suaka Huni Trotoar Senang Akan Dipindah ke Islamic Centre

Para pencari suaka yang tinggal di sepanjang trotoar Kebon Sirih merasa senang dengan adanya rencana pemindahan sementara ke Islamic Centre Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pencari Suaka, dari Kalideres Bergeser ke Trotoar Kebon Sirih

6 Juli 2019

Pencari Suaka, dari Kalideres Bergeser ke Trotoar Kebon Sirih

Para pencari suaka di Jalan Kebon Sirih Barat I mengakui sudah hampir empat bulan menunggu kepastian.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Tawarkan Perkerjaan untuk Pengungsi Asing

6 Juli 2018

Sandiaga Uno Tawarkan Perkerjaan untuk Pengungsi Asing

Sandiaga Uno dapat memberdayakan para pengungsi asing itu sebagai pendamping dalam program OK OCE.

Baca Selengkapnya

Pelanggaran, Jerman Kaji Kembali Pemberian 4.000 Suaka Politik

27 April 2018

Pelanggaran, Jerman Kaji Kembali Pemberian 4.000 Suaka Politik

Jerman mengkaji ulang lebih dari 4.000 suaka politik yang telah diberikan negara itu kepada para pencari suaka menyusul adanya dugaan pelanggaran.

Baca Selengkapnya

Musuh Rakyat Itu Baik

22 Mei 2017

Musuh Rakyat Itu Baik

Matematika politik bisa berlangsung seperti berikut: jika mayoritas keliru, minoritas yang baik dan benar menjadi musuh rakyat. Dalam arti ini, musuh rakyat bermakna positif, dan jika mayoritas semacam ini memenangi pemilihan umum, demokrasi jelas menunjukkan kelemahannya. Plato sudah lama menunjuk demokrasi sebagai kapal berisi orang-orang bodoh, sejak Socrates harus dihukum mati minum racun berdasarkan pemungutan suara dari 501 anggota parlemen Athena pada 399 SM. Dengan ajaran logikanya, Socrates, antara lain, didakwa menista dewa-dewa Yunani.

Baca Selengkapnya

Konflik Dalam Negeri, Diplomat Turki Meminta Suaka ke Swiss  

9 Maret 2017

Konflik Dalam Negeri, Diplomat Turki Meminta Suaka ke Swiss  

Sejumlah warga Turki dengan paspor diplomatik meminta suaka ke Swiss menyusul meningkatnya konflik di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Peneliti Jerman Puji Cara Indonesia Perlakukan Pencari Suaka  

24 Februari 2017

Peneliti Jerman Puji Cara Indonesia Perlakukan Pencari Suaka  

Menurut Antje, peneliti dari Jerman, di banyak negara lain, para pencari suaka harus menghadapi penolakan dan masalah yang rumit.

Baca Selengkapnya

Dokumen Penganiayaan Pencari Suaka di Australia Bocor  

12 Agustus 2016

Dokumen Penganiayaan Pencari Suaka di Australia Bocor  

Lebih dari separuh 2.166 laporan insiden penganiayaan dialami anak-anak.

Baca Selengkapnya