TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemadaman listrik selama satu jam dalam rangka Earth Hour mampu menghemat 170 megawatt konsumsi listrik Ibu Kota. "Lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 120 megawatt," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, pada akhir acara perayaan Earth Hour di Balai Kota Jakarta, kemarin malam.
Gubernur juga memaparkan laporan penghematan lainnya dari PT PLN. "Listrik di seluruh Jawa dan Bali bisa dihemat 600 megawatt," ujarnya. Kampanye penghematan listrik di berbagai kota di Jawa dan Bali tadi malam berlangsung selama satu jam pada pukul 20.30-21.30.
Earth Hour ketiga di Indonesia ini diikuti berbagai perusahaan. PT Bank BNI, misalnya, mematikan lampu di seluruh kantor BNI di Indonesia, kecuali mesin-mesin ATM. Garuda Indonesia pun memadamkan listrik di seluruh kantor perwakilan dan billboard-nya. “Keluarga karyawan juga diminta mematikan listrik selama satu jam,” kata juru bicara Garuda, Pujobroto. Beberapa pusat belanja di sejumlah kota juga memadamkan listriknya.
Menurut Manajer Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto, penghematan yang dihasilkan tidak signifikan jika dibandingkan dengan beban puncak yang mencapai 17.050 megawatt “Tapi cukup efektif menyadarkan masyarakat,” kata Bambang kemarin. Apalagi jika program ini dijalankan secara rutin dan menjadi kebiasaan masyarakat. Beban pembangkit bisa berkurang secara bertahap.
Warga Jakarta menyambut positif kampanye Earth Hour. Ketut Arini, warga Cilandak, Jakarta Selatan, mengatakan keluarganya sudah berpartisipasi dalam program ini sejak tiga tahun lalu dengan mematikan lampu di rumah. “Yang dimatikan lampu tertentu,” katanya.
Lina Indriana, warga Rawa Lumbu, Bekasi, juga mau berpartisipasi meskipun jam pemadaman listrik berbarengan dengan tayangan favoritnya di televisi, American Idol. Namun Edo, seorang warga Pondok Gede, Bekasi, tidak antusias dengan program ini karena listrik di daerahnya sudah padam sejak pagi. “Baru nyala jam 11.30 siang,” katanya.
EVANA DEWI | AQIDA SWAMURTI | SUTJI DECILYA | HERU TRIYONO | PUTI NOVIYANDA
Gubernur juga memaparkan laporan penghematan lainnya dari PT PLN. "Listrik di seluruh Jawa dan Bali bisa dihemat 600 megawatt," ujarnya. Kampanye penghematan listrik di berbagai kota di Jawa dan Bali tadi malam berlangsung selama satu jam pada pukul 20.30-21.30.
Earth Hour ketiga di Indonesia ini diikuti berbagai perusahaan. PT Bank BNI, misalnya, mematikan lampu di seluruh kantor BNI di Indonesia, kecuali mesin-mesin ATM. Garuda Indonesia pun memadamkan listrik di seluruh kantor perwakilan dan billboard-nya. “Keluarga karyawan juga diminta mematikan listrik selama satu jam,” kata juru bicara Garuda, Pujobroto. Beberapa pusat belanja di sejumlah kota juga memadamkan listriknya.
Menurut Manajer Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto, penghematan yang dihasilkan tidak signifikan jika dibandingkan dengan beban puncak yang mencapai 17.050 megawatt “Tapi cukup efektif menyadarkan masyarakat,” kata Bambang kemarin. Apalagi jika program ini dijalankan secara rutin dan menjadi kebiasaan masyarakat. Beban pembangkit bisa berkurang secara bertahap.
Warga Jakarta menyambut positif kampanye Earth Hour. Ketut Arini, warga Cilandak, Jakarta Selatan, mengatakan keluarganya sudah berpartisipasi dalam program ini sejak tiga tahun lalu dengan mematikan lampu di rumah. “Yang dimatikan lampu tertentu,” katanya.
Lina Indriana, warga Rawa Lumbu, Bekasi, juga mau berpartisipasi meskipun jam pemadaman listrik berbarengan dengan tayangan favoritnya di televisi, American Idol. Namun Edo, seorang warga Pondok Gede, Bekasi, tidak antusias dengan program ini karena listrik di daerahnya sudah padam sejak pagi. “Baru nyala jam 11.30 siang,” katanya.
EVANA DEWI | AQIDA SWAMURTI | SUTJI DECILYA | HERU TRIYONO | PUTI NOVIYANDA
