TEMPO Interaktif, Jakarta:Peralatan di PMI Jakarta rata-rata sudah berusia di atas 15 tahun. Mobil unit transfusi darah milik PMI, misalnya, saat ini sudah berusia 20 tahun ke atas. Dari tujuh unit mobil transfusi ini, hanya lima yang bisa beroperasi. Padahal dalam satu hari, mobil unit harus melayani beberapa instansi . Kondisi kecepatan mobil sangat mempengaruhi stok darah, kata Wakil Ketua PMI DKI Jakarta Irwan Hidayat di Kantor PMI, Senin, (14/2). Selain mobil unit, kata Irwan, alat-alat milik PMI yang usianya sudah tua adalah alat pemisah komponen darah(sentrifuse). Saat ini , PMI hanya mempunyai tujuh alat pemisah itu. Lima diantaranya sudah dibeli sejak zaman pemerintahan Gubernur Ali Sadikin. Dua lainnya baru dibeli tahun 2002 lalu. Kondisi alat ini sekarang sudah aus, kata dia. Menurut Irwan keberadaan sentrifuse ini sangat mempengaruhi proses pengolahan darah. Idealnya, kata dia, ada 25 alat yang harus ada di PMI, sehingga bisa memperlancar proses pengolahan maupun pengambilan darah. Nantinya alat-alat ini dapat dipakai bergantian, sehingga tidak mudah rusak, kata Irwan. Selain itu, mobil ambulans gawat darurat milik PMI hanya berfungsi sebagai ambulans transport. Artinya, kata dia, ambulans ini hanya dipakai untuk mengangkut korban, tanpa alat-alat yang diperlukan untuk kondisi gawat darurat. PMI DKI sendiri, punya 10 ambulans yang semuanya berfungsi sebagai ambulans transportasi. Berkenaan dengan kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengucurkan bantuan sebesar Rp 30 miliar untuk PMI DKI Jakarta. Bantuan yang diambil dari APBD 2003 ini nantinya dibagi rata ke seluruh cabang PMI yang ada di DKI. "Saya harap cabang-cabang betul-betul menerima bantuan ini secara keseluruhan, jangan sampai ada kecemburuan," ujar Syamsidar anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, di kantor PMI DKI, Senin (17/2). Syamsidar juga mengatakan hendaknya PMI menggunakan bantuan ini untuk memperbaiki kinerja di tubuh PMI. Dia mengharapkan nantinya birokrasi yang berjalan di PMI akan menjadi lebih mudah. Sehingga, kata dia, masyarakat yang membutuhkan akan bisa cepat terpenuhi. Sedangkan Wakil Gubernur Fauzi Bowo juga berpesan sama. Fauzi mengatakan bantuan ini merupakan bantuan terbesar yang pernah diberikan oleh Pemprov DKI kepada PMI sejak tahun 1960-an. "Saya harap bantuan ini jangan dicampuri untuk kepentingan manusia yang lain," kata dia. Sementara itu, Irwan Hidayat, Wakil Ketua PMI DKI, mengatakan kalau bantuan yang diberikan oleh Pemprov DKI akan dibelikan 10 ambulans, tujuh unit mobil transfusi darah, dan alat lain. Irwan mengatakan ambulans yang dibeli direncanakan ambulan gawat darurat. Nantinya, di dalam ambulan ini tersedia lengkap alat-alat yang dibutuhkan untuk kondisi gawat darurat. Selain digunakan untuk membeli beberapa unit mobil, dana ini juga diperuntukkan bagi penanggulangan bencana. Menurut Irwan, seharusnya PMI punya dana abadi untuk penanggulangan bencana. Sebab, kata dia, selama ini penanggulangan bencana diambil dari dana anggaran. Karena keterbatasan dana, usaha penanggulangan bencana menjadi tidak maksimal.(Dewi Retno-Tempo News Room)