Jakarta Kelewat Panas

Reporter

Editor

Senin, 27 Juni 2011 04:51 WIB

Tempo/Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Maria, seorang karyawan swasta, mengempaskan tubuhnya di kursi begitu tiba di kantornya di Jakarta Selatan kemarin. Dia baru saja terbebas dari sorot terik matahari. "Panas sekali di luar," katanya.

Kesaksian yang sama sering kali terdengar belakangan ini. "Udara panas sekali, tak pernah hujan," kata Sri, ibu rumah tangga di bilangan Kebayoran Lama.

Kemarau memang telah tiba di Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan memprediksi musim kemarau tahun ini kelewat kering. "Sedikit di atas normal," kata Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Edvin Aldrian.

Kemarau tahun ini, dia menambahkan, tidak sama seperti tahun lalu yang masih tergolong masih basah. "Gejala cuaca seperti tahun ini harus diantisipasi," Edvin menambahkan.

Antisipasi bukan melulu soal bahaya kebakaran. Edvin mengatakan dampak awal musim kemarau untuk Jakarta adalah polutan yang terkungkung di lapisan udara bawah (ketinggian kurang dari 1 kilometer) pada sore hari. Polutan yang berasal dari asap kendaraan, asap pabrik, dan debu itu tidak tercuci karena tak ada hujan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan polutan mengakibatkan rongga hidung tercemar. Dia meminta agar setiap anak dan orang tua yang alergi serta dalam kondisi tidak fit mengenakan masker karena rentan mengalami peradangan. Begitu juga kepada mereka yang berkendara dengan menggunakan sepeda motor.

Dien tidak menakut-nakuti. Berdasarkan data yang dimilikinya, setiap puskesmas yang ada di lima wilayah Jakarta belakangan didatangi 10 pasien batuk setiap hari.

Bukan cuma ancaman dari udara, Dien juga khawatir sejumlah warga bakal kesulitan memperoleh air bersih gara-gara musim kemarau ini. Kelangkaan air bisa mengancam kesehatan ribuan warga Jakarta Utara. Caranya, mereka membatasi minum untuk keperluan lain. "Kondisi ini berpotensi menimbulkan penyakit diare dan kulit," ujarnya.

Edvin memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada pertengahan Agustus mendatang. Saat itu suhu udara rata-rata 32 derajat Celsius. Hemat air dan kurangi aktivitas bakar-membakar, begitu pesannya.

Tidak ada perbedaan suhu yang besar antara Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. Semua akan mendapat terik matahari yang sama. Perbedaan hanya terletak pada faktor non-iklim karena kawasan selatan Jakarta lebih banyak memiliki pepohonan yang akan membuat daerah itu lebih adem.

Yang jelas, Edvin menambahkan, dalam sepekan ke depan tanah Jakarta sama sekali tidak basah oleh hujan. "Minggu ini Jakarta kering. Minggu depannya lagi ada sedikit harapan hujan," ujarnya.

HERU TRIYONO

Berita terkait

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

10 hari lalu

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

Warga yang tinggal di perbukitan dan lereng diminta mengungsi untuk meminimalisir korban bencana tanah longsor sepanjang musim pancaroba saat ini.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

24 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Ahli Petir ITB Ungkap Cara Petir Menyambar dan Bagaimana Menghindarinya

58 hari lalu

Ahli Petir ITB Ungkap Cara Petir Menyambar dan Bagaimana Menghindarinya

Petir akan menyambar titik yang terdekat dengannya.

Baca Selengkapnya

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

3 Maret 2024

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda akan Terjadi Hujan Es

1 Maret 2024

Inilah Tanda-tanda akan Terjadi Hujan Es

Meskipun tidak sering mengalami hujan es, tetapi masyarakat Indonesia perlu mengetahui gejala fenomena ini.

Baca Selengkapnya

10 Makanan dan Minuman Sehat di Musim Pancaroba

29 Februari 2024

10 Makanan dan Minuman Sehat di Musim Pancaroba

Cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat, disertai kilat atau petir, angin kencang, dan fenomena hujan es dapat terjadi di musim pancaroba saat ini.

Baca Selengkapnya

5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

28 Februari 2024

5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim pancaroba karena menyertakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat hingga angin kencang.

Baca Selengkapnya

Panen Raya di Beberapa Sentra Padi Dibayangi Potensi Cuaca Ekstrem

27 Februari 2024

Panen Raya di Beberapa Sentra Padi Dibayangi Potensi Cuaca Ekstrem

Selama periode pancaroba, kata BMKG, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba

25 Februari 2024

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba

BMKG pancaroba picu pembentukan awan cumulonimbus. Awan yang berpotensi petir, angin kencang, puting beliung, bahkan terjadinya hujan es.

Baca Selengkapnya

Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG: Indonesia Mulai Masuk Musim Pancaroba

25 Februari 2024

Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG: Indonesia Mulai Masuk Musim Pancaroba

Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat.

Baca Selengkapnya