TEMPO Interaktif, Jakarta - Lebih dari 17 ribu bangku sekolah dasar di DKI Jakarta belum terisi. Untuk memenuhi kuota, Dinas Pendidikan DKI Jakarta kembali membuka pendaftaran tahap III yang akan dibuka Kamis, 30 Juni 2011, hingga pukul 12.00 WIB.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto, kurangnya peminat sekolah dasar negeri ini karena munculnya tren masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah swasta. "Mulai ada fanatisme masyarakat pada sekolah swasta," ujar Taufik saat jumpa pers di Balai Kota DKI, Selasa, 28 Juni 2011.
Taufik mengatakan bangku kosong lebih banyak terdapat di sekolah sore. Ada sekitar 900 lebih sekolah sore yang memiliki kursi kosong hingga 10 kursi per sekolah. Jumlahnya tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. "Untuk tahu di sekolah mana saja daya tampung yang masih tersedia, silakan orang tua murid membuka situs resmi pendaftaran siswa baru," ujarnya.
Tahun ini, daya tampung sekolah negeri di Jakarta tercatat 110.971 kursi. Jumlah ini, menurut Taufik, secara kapasitas sudah memadai dengan kebutuhan kursi di DKI Jakarta. "Mungkin karena sekolah sore, jadi minat masyarakat menurun," katanya.
Melihat turunnya minat masyarakat untuk mendaftar di sekolah dasar negeri yang membuka kelas sore, menurut Taufik, Dinas Pendidikan akan lebih memberikan prioritas pada kualitas pendidikan dan sarana prasarana sekolah sore. "Kami akan buat semua sekolah dengan kualitas yang sama sehingga tidak ada perbedaan setiap anak dalam menerima layanan pendidikan," ujar Taufik.
IRA GUSLINA
Berita terkait
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi
9 September 2013
Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.
Baca SelengkapnyaKuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi
7 September 2013
Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.
Baca SelengkapnyaKemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS
7 September 2013
Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang
6 September 2013
Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah
6 September 2013
Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.
Baca SelengkapnyaKPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik
6 September 2013
Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.
Baca SelengkapnyaKuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing
6 September 2013
AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.
Baca SelengkapnyaKuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program
5 September 2013
Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.
Baca SelengkapnyaUkur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan
5 September 2013
SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'
Baca SelengkapnyaData Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes
4 September 2013
Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.
Baca Selengkapnya