Siswa Sekolah di Kedoya Belajar di Bekas Showroom Mobil

Reporter

Editor

Senin, 11 Juli 2011 12:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekitar 650 siswa Sekolah Kristen Ketapang (SKK) memulai tahun ajaran baru sekolah di bekas showroom mobil di Jalan Panjang, Kedoya, Jakarta Barat, Senin, 11 Juli 2011. Hal itu dipicu masih berlarutnya sengketa kepemilikan lahan di lokasi bangunan lama sekolah itu di Komplek Green Garden, Kedoya.

"Kami menyewa showroom ini selama dua tahun. Minimal dua tahun ke depan, kami tidak berpindah-pindah lagi," kata Koordinator Lokasi SKK, Ana Purnamawati, Senin, 11 Juli 2011.

Di lokasi baru ini, menurut Ana, siswa SKK mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) akan belajar di 20 ruang kelas yang masing-masing berukuran sekitar 8x7 meter. "Dua kelas untuk TK, delapan kelas untuk SD, lima kelas SMP, dan lima kelas SMA," kata Ana lagi.

Proses renovasi bekas showroom mobil empat lantai itu menjadi sekolah pun sampai saat ini masih berlangsung. Beberapa petugas kebersihan sekolah masih menata dan membangun fasilitas penunjang kegiatan siswa, seperti ruang komputer dan kantin.

"Dua bulan kami merenovasi dan merombak showroom jadi sekolah. Tadinya tidak ada sekat, kemudian kami sekat dengan gipsum," ujarnya.

Proses belajar-mengajar di SKK pada hari pertama sekolah hari ini belum efektif dimulai. Siswa hanya datang pada pagi hari untuk perkenalan, kemudian diperbolehkan pulang. Ana memperkirakan proses belajar-mengajar efektif terlaksana pada pekan depan. "Lagipula seminggu ini ada masa orientasi siswa (MOS)," kata dia.

Terkait sengketa lahan yang masih berlangsung, Ana berharap persoalan tersebut bisa segera selesai. Menurutnya, SKK hanya menjadi korban dalam sengketa lahan antara pengelola Green Garden dan penggugat. "Yang digugat sebenarnya bukan kami, tapi pengembang Green Garden. Karena kami ikut terkena dampak dan siswa tidak bisa belajar dengan tenang, maka kami juga mendaftarkan gugatan baru terhadap ahli waris itu ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Sampai sekarang kami masih tunggu putusan PN soal itu," kata Ana.

Ana mengaku, sejak berlarutnya kasus sengketa lahan antara ahli waris dan pengembang Green Garden, siswa SSK terpaksa mengungsi ke beberapa tempat. Siswa, kata Ana, sempat menumpang belajar di Sekolah Alam Kudus atau gereja. "Bahkan, jumlah siswa kami berkurang. Ada yang pindah karena tidak nyaman dengan belajar-mengajar sekolah yang selalu bepindah," kata Ana.

Menurut Kepala Sekretariat SSK, Robert Wattimena, dalam tahun ajaran baru 2011/2012 siswa yang mendaftar di SKK menurun drastis akibat kasus sengketa lahan. Total siswa baru hanya berjumlah 46 orang, dengan rincian sepuluh siswa baru di tingkat SD, 15 orang siswa baru di SMP, dan 21 orang siswa baru SMA.

Sejak 18 Desember 2010, siswa SKK menjadi nomaden akibat sengketa lahan antara pengembang Green Garden dengan ahli waris tanah, Muhaya bin Musa. Pihak ahli waris menggugat lahan yang dikembangkan pengelola Green Garden, termasuk SKK yang ada di kompleks perumahan itu. Proses hukum atas sengketa itu masih berlangsung di tingkat Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung.

ARIE FIRDAUS





Advertising
Advertising

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya