Sutiyoso Bantah Miliki Vila Liar di Puncak

Reporter

Editor

Kamis, 24 Juli 2003 09:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur DKI Sutiyoso membantah tuduhan memiliki vila yang tidak memiliki sertifikat IMB (izin mendirikan bangunan) di Desa Tugu Utara, Cisarua, Jawa Barat. Dia mengaku hanya memiliki sepetak tanah garapan di desa itu, dan di atasnya didirikan sebuah gubuk kecil. Bangunan itu, menurut Sutiyoso, terbuat dari bambu dan lantai dasarnya tidak di semen. “Bentuknya seperti rumah panggung,” ujarnya kepada Koran Tempo melalui telepon, Senin (19/2) malam. Menurut dia, rumah panggung itu tidak bisa disebut vila karena sangat sederhana dan berukuran kecil, sekitar 3 x 5 meter. Dilukiskan, karena sederhana, bangunan itu mencolok di tengah vila lainnya yang didirikan secara permanen. “Itu tempat istirahat penunggu lahan garapan di sana,” ujarnya. Sutiyoso tak menyebut secara rinci soal luas lahan garapan itu. Menurut dia, tanah di sana dipakai untuk budi daya aneka tanaman. Tetumbuhan di sana pun ditanam dalam wadah plastik. Karena itu, kata dia, agak aneh bila rumah panggung itu disebut vila. “Masak sih begitu saja disebut vila?” kata mantan Panglima Kodam Jaya itu. Lebih lanjut Sutiyoso menceritakan ihwal tanah garapan itu. Bermula ketika dirinya menjabat sebagai Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 061/Surya Kencana, Bogor, pada 1994. Saat itu dia berinisiatif memberi lahan garapan bagi warga kampung sekitar untuk ditanami aneka tanaman. Motivasi memberi lahan itu, menurut dia, tak lain memberi pekerjaan bagi warga kampung. Dia menyatakan tidak keberatan, seandainya Pemda setempat membongkar rumah panggung itu, jika dianggap sebagai bangunan liar. “Kalau mau dirobohkan, ya enggak apa-apa,” ujarnya seraya menambahkan bahwa dirinya belum pernah sekalipun mengunjungi tempat itu karena tempatnya yang agak jauh dan mendaki. Ditanya sikap Pemda DKI atas menjamurnya bangunan vila di kawasan Bogor, Puncak, dan Cianjur, Sutiyoso mengatakan penyelesaian persoalan itu sedikit rumit. Maraknya bangunan vila di sana, diduga menjadi penyebab banjir di Jakarta. “Tapi, itu bukan urusan kita. Pemda DKI tak punya wewenang menertibkan bangunan di sana,” tegasnya. (Nezar Patria)

Berita terkait

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

9 menit lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

1 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

1 jam lalu

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

2 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

3 jam lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

3 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

3 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

3 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

Chico Aura Dwi Wardoyo turun di partai terakhir menutup duel Indonesia vs India di Grup C Piala Thomas 2024 dengan mengalahkan Kidambi Srikanth.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

3 jam lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya