Anak Staf Khusus Mendiknas Lolos dari Penculikan  

Reporter

Editor

Rabu, 17 Agustus 2011 17:01 WIB

Ilustrasi. windowstorussia.com

TEMPO Interaktif, Jakarta - Luthfi Aupar Razaq, 16 tahun, putra staf khusus Menteri Pendidikan Nasional, Sukemi, pulang ke rumahnya setelah menghilang sejak Ahad, 14 Agustus lalu. Luthfi pulang ke rumahnya di bilangan Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Rabu pagi, 17 Agustus 2011. Luthfi, yang menjadi korban penculikan itu, pulang dalam kondisi tak kekurangan suatu apa pun. “Dia pulang sendiri dari Masjid Istiqlal pagi tadi. Sampai rumah dia menangis,” kata Sukemi ketika dihubungi Tempo pada Rabu sore, 17 Agustus 2011.

Sesampainya di rumah, kata dia, Luthfi menceritakan kembali kepada orang tuanya kejadian yang ia alami selama tiga hari berada di tangan penculik. Pada Ahad lalu, Luthfi diantar oleh sopir keluarganya ke asrama sekolahnya, SMA Lazuardi di Sawangan, Depok, Jawa Barat. Lantaran hendak membeli minum untuk berbuka puasa, Luthfi meminta sopir menurunkan dia di depan Alfamart yang berjarak sekitar 100 meter dari gerbang sekolahnya. Setelah membeli sebotol Aqua, kata Luthfi, kemudian ada dua pria menghampiriya. “Pakaiannya hitam-hitam,” ujar Luthfi.

Luthfi kemudian dibikin tak sadarkan diri oleh kedua orang tersebut sehingga dia tak ingat betul detail peristiwa penculikan itu. Tapi ada beberapa hal yang ia ingat, yakni dia dibawa masuk ke mobil Toyota Kijang Innova berwarna hitam. Di dalam mobil ada dua pria lain. “Mereka bilang mau ajak jalan-jalan,” kata Luthfi. Luthfi mengikuti perintah mereka saja.

Di tengah jalan, komplotan penculik tersebut mengangkut korban lagi. “Selain Luthfi, masih ada dua anak yang dibawa,” kata Sukemi menyampaikan cerita yang disampaikan Luthfi.

Tiga hari dibawa oleh penculik, Luthfi mengaku diperlakukan dengan baik. Si penculik tidak berlaku kasar, bahkan tidak mengancam. Penculik juga tidak menguras harta berupa uang dan telepon seluler yang dipegang Luthfi. “Tapi memang telepon saya dipegang oleh mereka,” katanya.

Sukemi mengatakan selama hari-hari penculikan, Luthfi dibawa berkeliling dari masjid ke masjid. Sampai akhirnya mereka berhenti di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Selasa malam, 16 Agustus 2011. Di sana, Luthfi kemudian meminta waktu pada penculik untuk menunaikan salat. Sehabis mengambil wudu, Luthfi sedikit sadarkan diri. Kemudian ia salat dan berzikir. Di tengah salat, Luthfi mengaku disambangi oleh lima orang berpakaian putih-putih. “Mereka menyuruh Luthfi melepas tas hitam milik penculik,” kata Sukemi.

Selagi diculik, Luthfi memang diminta membawa tas kerja berwarna hitam yang berisi perkakas pertukangan, seperti palu dan obeng. Luthfi kemudian menuruti perintah kelima orang tersebut. Tak disangka aksi tersebut rupanya membuat Luthfi sepenuhnya sadar kembali. Ia kemudian mencari cara untuk kabur dari para penculik. Pelan-pelan dengan sembunyi di balik pilar masjid, ia memisahkan diri. “Penculik kurang mengawasi,” kata Sukemi.

Setelah jauh dari pantauan penculik, Luthfi kemudian menangis sejadi-jadinya sehingga dikerubungi warga yang tengah berada di Istiqlal. Oleh warga kemudian ia dibawa ke tempat yang aman. Luthfi sempat berusaha mencari lima orang yang memintanya menjatuhkan tas milik penculik, tapi tak berhasil. "Sepertinya lima orang itu 'penglihatan'," kata Sukemi. Rabu pagi, Luthfi berpamitan pada warga yang mengamankan dirinya untuk pulang ke rumahnya.

Aksi para penculik membuat Sukemi bertanya-tanya karena mereka sama sekali tak meminta harta pada Luthfi ataupun Sukemi. “Motif ini harus dicurigai,” kata dia. Sukemi mengatakan ia telah menyampaikan kejadian ini pada polisi, tetapi bukan berupa laporan resmi. Apalagi masih ada dua anak yang dibawa oleh penculik.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Baharuddin Djafar mengatakan ia akan segera mengkoordinasikan kejadian ini dengan Kepolisian Resor Depok, tempat di mana penculikan terjadi. “Penculik itu harus ditangkap,” ujarnya.

ANANDA BADUDU


Berita terkait

Fakta Terkini Penanganan Kasus Penyekapan yang Melibatkan Bos D'Paragon Yogya

29 Februari 2024

Fakta Terkini Penanganan Kasus Penyekapan yang Melibatkan Bos D'Paragon Yogya

Polda DIY menyampaikan fakta terkini penanganan kasus penyekapan dan kekerasan seksual yang melibatkan bos D'Paragon Yogya.

Baca Selengkapnya

Kasus Penyekapan PRT di Jakarta Barat, Polisi Periksa 4 Saksi Termasuk Majikan

27 Februari 2024

Kasus Penyekapan PRT di Jakarta Barat, Polisi Periksa 4 Saksi Termasuk Majikan

Polisi telah memeriksa 4 saksi dalam kasus penyekapan PRT di Tanjung Duren Jakarta Barat.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Telah Serahkan Berkas Perkara Penyekapan dan Kekerasan Seksual oleh Bos D'Paragon ke Kejaksaan

23 Februari 2024

Polda DIY Telah Serahkan Berkas Perkara Penyekapan dan Kekerasan Seksual oleh Bos D'Paragon ke Kejaksaan

Dugaan penyekapan oleh Bos D'Paragon Yogya ini bermula dari kerja sama bisnis jual beli mobil dengan tersangka. Bisnis macet dan minta balik modal.

Baca Selengkapnya

Polisi akan Panggil Kembali Dokter Kecantikan yang Diduga Terlibat Kasus Penyekapan di Kandang Anjing Pekan Depan

19 Februari 2024

Polisi akan Panggil Kembali Dokter Kecantikan yang Diduga Terlibat Kasus Penyekapan di Kandang Anjing Pekan Depan

Polda Metro Jaya akan kembali memanggil WT, dokter kecantikan asal Yogyakarta, yang diduga terlibat kasus penculikan dan penyekapan di kandang anjing.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Segera Serahkan Berkas Perkara Kasus Penyekapan hingga Kekerasan Seksual oleh Pengusaha Kos Eksklusif D'Paragon

12 Februari 2024

Polda DIY Segera Serahkan Berkas Perkara Kasus Penyekapan hingga Kekerasan Seksual oleh Pengusaha Kos Eksklusif D'Paragon

Polda DIY berencana menyerahkan berkas perkara ke jaksa penuntut umum pekan depan.

Baca Selengkapnya

Kasus Penyekapan di Kandang Anjing oleh Bos D`Paragon Yogya, Polisi Bakal Panggil Lagi Dokter Kecantikan

11 Februari 2024

Kasus Penyekapan di Kandang Anjing oleh Bos D`Paragon Yogya, Polisi Bakal Panggil Lagi Dokter Kecantikan

Kasus penyekapan dan penculikan yang dilakukan pasutri pengusaha kos eksklusif D'Paragon itu ditangani dua kepolisian daerah berbeda.

Baca Selengkapnya

Kasus Penyekapan di Kandang Anjing, Korban Ungkap Keterlibatan Dokter Kecantikan Sekaligus Bos Skincare Yogya

8 Februari 2024

Kasus Penyekapan di Kandang Anjing, Korban Ungkap Keterlibatan Dokter Kecantikan Sekaligus Bos Skincare Yogya

Korban penculikan dan penyekapan, AH, menyebut adanya keterlibatan dokter kecantikan sekaligus bos skincare terkenal di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kasus Bos Kos Eksklusif D`Paragon Lakukan Penyekapan di Kandang Anjing, Begini Kronologi Versi Korban

8 Februari 2024

Kasus Bos Kos Eksklusif D`Paragon Lakukan Penyekapan di Kandang Anjing, Begini Kronologi Versi Korban

Korban penyekapan di kandang anjing yang dilakukan bos kos eksklusif P'Paragon mengungkap kronologi peristiwa yang dialaminya.

Baca Selengkapnya

Diduga Lakukan Penyekapan hingga Kekerasan Seksual, Pengusaha Kos Eksklusif di Yogyakarta D`Paragon Ditahan

7 Februari 2024

Diduga Lakukan Penyekapan hingga Kekerasan Seksual, Pengusaha Kos Eksklusif di Yogyakarta D`Paragon Ditahan

Dalam kasus penyekapan dan pemerasan ini, suami istri pemilik D'Paragon dan 3 karyawannya telah ditetapkan tersangka.

Baca Selengkapnya

Kejati DKI Terima Berkas Kasus Dugaan Seorang Pria Diculik dan Disekap di Kandang Anjing

26 Januari 2024

Kejati DKI Terima Berkas Kasus Dugaan Seorang Pria Diculik dan Disekap di Kandang Anjing

Kejati DKI menyatakan sudah menerima berkas perkara kasus dugaan seorang pria diculik, dianiaya, dan disekap di kandang anjing.

Baca Selengkapnya