DPRD DKI Jakarta Dukung PDAM Gugat Palyja  

Reporter

Editor

Kamis, 8 September 2011 18:52 WIB

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta mendukung rencana Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya menggugat PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Alasannya, setelah bertahun-tahun masa kontrak, Palyja belum maksimal dalam memberikan layanan air bersih ke warga Jakarta. "Aliran air mati selama dua hari atau aliran kecil itu sudah sering," kata Sekretaris Komisi A (Hukum) DPRD DKI Jakarta, William Yani, Kamis, 8 September 2011.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menambahkan Palyja tetap menghitung pergerakan meter air yang bergerak saat air kotor hasil penggelontoran air pembersihan pipa distribusi air yang kering selama beberapa hari. “Air keruh yang keluar itu tetap dihitung karena meteran air bergerak. Akhirnya, pelanggan harus membayar juga air keruh yang tidak terpakai dan dibuang percuma tersebut. Harusnya ini diberikan menjadi kompensasi bagi pelanggan yang dirugikan,” kata Wiliam.

Hal serupa dikatakan Parningotan, 38 tahun, warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia harus menampung air kotor sisa penggelontoran selama tiga jam pada Selasa, 6 September 2011. Baru setelah itu air bersih kembali. "Airnya tidak bisa dipakai saking kotornya tetapi kami harus tetap bayar mahal," katanya.

Rencana gugatan PDAM ke Palyja ini pun didukung beberapa warga pelanggan Palyja. "Kalau perlu putuskan saja kontrak dengan Palyja. Saya pakai sejak 1990-an, sejak dipindah ke Palyja, bukannya membaik malah memburuk," kata Rudi Kurniada, 44 tahun, warga Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Rudi menambahkan awalnya dia menggunakan air PAM, air bisa mengalir hingga lantai dua rumahnya. Tetapi saat ini setiap pagi atau sore dia harus mengangkut air dari tetangga yang memiliki bak penampungan karena aliran air kecil. "Mereka juga tidak pernah ganti pipa. Tidak ada musibah juga sudah sering mati air, tidak mengalir berhari-hari," kata dia.

Kepala Komunikasi Perusahaan Palyja, Meyritha Maryanie, menolak mengomentari rencana PDAM Jaya untuk menggugat Palyja. “Saat ini kami masih konsentarsi pada perbaikan pelayanan setelah jebolnya tanggul Kalimalang. Jadi, saya tidak mau komentar terkait hal ini,” ujarnya.

Namun, sebelumnya Manajer Umum Human Capital General Service PT PAM Lyonnaise Jaya, Gama Yogotomo, meminta PDAM Jaya membatalkan rencananya untuk menggugat Palyja. “Kalau ada perjanjian kerja sama yang tidak adil, dibicarakan saja. Jangan menggugat,” kata dia saat dihubungi Rabu, 7 September 2011.

Gama mengatakan PDAM Jaya seharusnya menengok kembali kesepakatan awal, yang diyakini pihaknya sudah adil. Menurut dia, kesepakatan itu adalah perjanjian yang mengikat. Pihaknya tetap menunggu pembicaraan resmi dengan PDAM Jaya terkait rencana gugatan itu. “Gugatan itu baru isu,” ujarnya.

ARYANI KRISTANTI | HERU TRIYONO





Advertising
Advertising

Berita terkait

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

12 Mei 2022

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

28 Juni 2019

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

Perum Jasa Tirta II bekerja sama dengan Korea Water Resources Coperation (K-Water) dalam bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

10 Oktober 2017

Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

Tiga kementerian menandatangani kerja sama untuk melindungi dan mengoptimalkan sumber air lewat fungsi situ, danau, embung, dan waduk (SDEW).

Baca Selengkapnya

Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

1 Oktober 2017

Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung.

Baca Selengkapnya

50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

24 Agustus 2017

50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

Pemerintah Pakistan sangat menaruh perhatian terhadap meningkatnya ancaman racun arsenik yang ditimbulkan dari sumber air.

Baca Selengkapnya

Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

12 Agustus 2017

Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet mengatakan warga pulaunya enggan mengkonsumsi air minum hasil penyulingan air laut menjadi air tawar.

Baca Selengkapnya

Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

12 Agustus 2017

Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

Dirut PAM Jaya Erlan mengatakan instalasi penyulingan air ini masih milik Kementerian Pekerjaan Umum.

Baca Selengkapnya

Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

12 Agustus 2017

Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

Lurah Ade mengatakan warga dijanjikan air suling sebanyak 80 meter kubik per hari.

Baca Selengkapnya

Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

31 Juli 2017

Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

Air keran di pemukiman, tak semua steril dari racun yang berbehaya bagi tubuh.

Baca Selengkapnya