Bayi dengan Jantung di Luar Tubuh Dioperasi

Reporter

Editor

Rabu, 21 September 2011 15:31 WIB

Siti Rahmah, bayi dengan jantung di luar tubuhnya. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO Interaktif, Jakarta - Siti Rahma, bayi dengan jantung di luar tubuh, menjalani operasi pelapisan organ vital tersebut, Rabu, 21 September 2011. Dalam operasi pertama, bayi kelahiran Bengkalis, Riau, 12 September 2011, itu ditangani tim dokter dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta.

Ayah Siti Rahma, Khaerudin, 28 tahun, menceritakan bahwa selama mengandung istrinya, Diana, 25 tahun, tidak pernah merasakan suatu kelainan. "Semuanya normal saja," ujar Khaerudin di ruang tunggu operasi RSAB Harapan Kita, Rabu, 21 September 2011.

Selama sembilan bulan Siti berada di kandungan, buruh serabutan itu rutin memeriksakan kondisinya ke puskesmas. "Mantri bilang tidak ada keanehan kandungan. Namun saat kelahiran Khaerudin baru mengetahui bayinya tidak normal. "Jantungnya ada di luar tubuh, di atas dada. Dukun kelahiran langsung membawa anak saya ke rumah sakit di Duri, Riau," ujarnya.

Lantaran fasilitas tidak memadai, dokter merujuk ke rumah sakit di Pekanbaru. Di sana bayi perempuan itu sempat keluar-masuk tiga rumah sakit, yakni RS Umum Pekanbaru, RS Permata Hati Riau, RS Ibnu Sina Riau. Namun dokter di ketiga rumah sakit itu juga tidak bisa menangani Siti karena keterbatasan peralatan. "Akhirnya Dinas Kesehatan Riau dan Pemerintah Daerah Duri merujuk ke Harapan Kita. Mereka yang menanggung semua biaya," kata Khaerudin.

Siti masuk Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Kemuning RSAB Harapan Kita sejak Ahad malam lalu. Meski ditempel dan ditutup dengan kain kasa di atas dadanya, jantung itu terlihat kembang kempis. "Siti seperti bayi lainnya. Kalau digendong tidak pernah menangis. Namun kalau diletakkan dia sering menangis," kata Yusminah, nenek Siti.

Menurut Dokter Rudi Firmansyah, Ketua Tim Ahli yang menangani Siti, bayi tersebut tidak akan menjalani operasi terbuka. Namun dokter akan melakukan operasi penutupan jantung dengan zat sintetik dari kardium sapi. Penutupan itu bertujuan melindungi jantung Siti dari udara dan kemungkinan luka atau infeksi. "Bahan pembungkus jantung menggunakan kardium sapi. Tapi sel di kardium itu harus dapat berhubungan dengan jaringan dalam tubuh bayi, sehingga bisa saling mengikat," kata Rudi.

Bila operasi pertama berhasil, tim dokter akan melakukan evaluasi dan observasi lanjutan. "Bila berjalan lancar, diperkirakan operasi hingga tiga tahap," ujar Rudi.

Menurut Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Supriyantoro, kasus jantung di luar tubuh terjadi di delapan bayi dari satu juta kelahiran. Kasus Siti merupakan tipe yang paling sulit karena berada di atas dada. "Kasus lain jantung di atas perut atau leher. Kalau di atas dada sulit karena tidak ada rongga untuk memasukkan ke dalam tubuh," ujar Supriyanto.

Bayi dengan jantung di luar tubuh, menurut Supriyanto, biasanya mempunyai kelainan lain. Seperti kelainan pembuluh darah dalam jantung, gangguan pernapasan, atau infeksi pada tubuh. Untuk kesempatan hidup, hingga kini dokter di dunia belum ada yang berhasil menanganinya. "Risiko sangat tinggi, kemungkinan hidup kecil, tapi tim dokter akan berusaha maksimal," katanya.

CORNILA DESYANA





Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

21 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

8 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

8 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

13 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

26 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

28 hari lalu

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

36 hari lalu

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

Tentara Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza. Korban jiwa pun terus berjatuhan.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

37 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya