Pemerintah Diminta Atasi Pemukim Liar Bantaran Rel  

Reporter

Editor

Kamis, 13 Oktober 2011 11:12 WIB

Dua orang anak sedang mandi dipingiriran rel kereta api kawasan Tanabang, Jakarta, Selasa (11/5). Tempo/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sosiolog perkotaan Gumilar Rusliwa Soemantri menilai pemerintah harus memiliki komitmen kuat dalam menyelesaikan masalah pemukiman liar di bantaran sungai atau rel kereta api di Ibu Kota. Menurutnya, penyelesaian masalah sosial itu harus serius dan dilakukan dalam jangka panjang. “Penyelesaian harus jangka panjang. Harus ada solusi. Tidak bisa hanya memulangkan ke kampung halaman atau memberi uang dalam nominal tertentu sebagai kompensasi,” kata Gumilar, Kamis, 13 Oktober 2011.

Warga yang dipulangkan, kata Gumilar, harus diberi pelatihan keterampilan dan wirausaha agar bisa hidup mandiri setelah dipulangkan. “Ibaratnya, tidak hanya diberi ikan atau kail saja, tapi juga diajari cara memancing yang benar untuk mendapat banyak ikan.”

Munculnya pemukiman di sepanjang bantaran kali atau rel itu, dinilai Gumilar, merupakan bukti gagalnya program otonomi daerah. Menurutnya, daerah masih tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduknya, khususnya di bidang ekonomi. Selain itu, katanya, penegakan hukum di Jakarta juga tidak tegas karena birokrat yang ada di tataran operasional sebagian besar kehidupan ekonominya tidak jauh dengan warga yang ada di bantaran kali atau rel kereta.

“Ada pembiaran karena faktor sosiokultural yang tidak jauh berbeda. Ada keseganan.” Opsi pemindahan pusat pemerintahan dari Jakarta, dinilai Gumilar, harus terus diapungkan untuk membagi beban Jakarta.

Sebelumnya, sejumlah warga yang tinggal di bantaran rel kereta api di kawasan Bendungan Hilir dan Petamburan, Jakarta Pusat, kembali ke Jakarta setelah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Hal itu dilakukan karena mereka kecewa dengan Kementerian Sosial yang menurut mereka ingkar janji. Padahal, kementerian sebelumnya berjanji akan memberi uang saku senilai Rp 10 juta rupiah dan merenovasi rumah warga yang ikut pemulangan.

Penertiban di bantaran rel kereta merupakan program PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial untuk membersihkan lahan sepanjang jalur kereta api. Dua instansi itu sebelumnya sudah memulangkan 24 kepala keluarga yang tinggal di sepanjang rel. Namun, beberapa dari mereka kembali ke Jakarta setelah dana yang dijanjikan sebagai modal usaha tidak kunjung cair.

ARIE FIRDAUS

Berita terkait

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

2 hari lalu

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

PT Inka tahun ini memasuki usia ke-43. Perusahaan persero ini memproduksi manufaktur untuk perkeretaapian, produknya telah menyebar ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

3 hari lalu

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

Selama perjalanan kereta api 75 menit wisatawan akan dimanjakan pemandangan kota dan Danau Superior

Baca Selengkapnya

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

4 hari lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Pelanggan Kereta Api Daop 9 Jember Meningkat Tujuh Persen Selama Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

7 hari lalu

Pelanggan Kereta Api Daop 9 Jember Meningkat Tujuh Persen Selama Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Tingginya animo masyarakat menggunakan kereta api selama libur panjang kali ini, tak lepas dari kepastian jadwal dan tingkat ketepatan waktu perjalana

Baca Selengkapnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 13-18 Mei 2024 untuk Keberangkatan Paling Pagi hingga Malam

7 hari lalu

Jadwal KRL Jogja-Solo 13-18 Mei 2024 untuk Keberangkatan Paling Pagi hingga Malam

Berikut ini jadwal KRL Jogja-Solo untuk tanggal 13-18 Mei 2024 lengkap dengan keberangkatan paling pagi hingga paling malam.

Baca Selengkapnya

Penumpang Kereta Api di Libur Panjang Naik 2 Kali Lipat, 93 Ribu Orang Berangkat dari Jakarta

9 hari lalu

Penumpang Kereta Api di Libur Panjang Naik 2 Kali Lipat, 93 Ribu Orang Berangkat dari Jakarta

KAI mencatat jumlah penumpang selama periode libur panjang pada 9 hingga 12 Mei 2024 meningkat dua kali lipat dibandingkan rata-rata penumpang saat hari biasa.

Baca Selengkapnya

Spanyol dan Maroko Berencana Bangun Jalur Kereta Api Bawah Selat Gibraltar

10 hari lalu

Spanyol dan Maroko Berencana Bangun Jalur Kereta Api Bawah Selat Gibraltar

Proyek pembangunan jalur kereta api dimulai dengan menghidupkan kembali rencana terowongan bawah laut antara Spanyol dan Maroko

Baca Selengkapnya

Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Minibus yang Tertabrak Kereta Api

10 hari lalu

Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Minibus yang Tertabrak Kereta Api

Jasa Raharja menjamin seluruh korban kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Kereta Api (KA) Pandalungan dengan sebuah minibus, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, KAI Daop 1 Jakarta Berangkatkan 34 Ribu Penumpang Hari Ini

11 hari lalu

Libur Panjang, KAI Daop 1 Jakarta Berangkatkan 34 Ribu Penumpang Hari Ini

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasional 1 Jakarta mencatat peningkatan jumlah penumpang selama periode libur panjang pada 9 hingga 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Daop 6 Yogyakarta Operasikan 6 Kereta Api Tambahan, Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Libur Panjang

11 hari lalu

KAI Daop 6 Yogyakarta Operasikan 6 Kereta Api Tambahan, Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Libur Panjang

PT KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta mengoperasikan 6 kereta api tambahan untuk melayani penumpang KA jarak jauh pada periode libur panjang..

Baca Selengkapnya