Shy Rooftop Ternyata Tak Laporkan Penusukan

Reporter

Editor

Selasa, 8 November 2011 12:10 WIB

SHY Roof Top cafe, Kemang, Jakarta. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO Interaktif, Jakarta- Polisi Resor Jakarta Selatan menemukan sejumlah kejanggalan dalam kasus penusukan yang menewaskan Raafi Aga Winasya Benjamin, 17 Tahun, Siswa SMA Pangudi Luhur Sabtu, 5 November 2011 dinihari di Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan. Selain bercak darah yang sudah dibersihkan oleh pengelola Kafe, peristiwa kekerasan itu juga tidak dilaporkan pengelola.


Karenanya, Kepala Polres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Imam Sugianto menduga, pihak Shy Rooftop berusaha menghilangkan barang bukti. "Petugas keamanan mereka tidak langsung lapor polisi setelah kejadian” kata Imam kepada wartawan di Jakarta, Senin 7 November 2011. “ Justru rekan korban yang melapor”


“Selain itu, saat kami sampai di lapangan, bekas darah korban dan karpet sudah sudah digulung” kata Kapolres Imam lagi. “ Seharusnya kan mereka menunggu kami".


Raafi Aga Winasya Benjamin ditusuk di Shy Rooftop, Kemang pada Sabtu dinihari, pukul 02.00 WIB. Pukul 04.00 WIB, Polisi telah tiba di lokasi kejadian. Raafi sendiri sudah dibawa ke rumah sakit. Adapun lokasi kejadian, sudah bersih dari bercak darah.


Polisi terpaksa melakukan olah kejadian perkara ulang, Senin 7 November 2011. Namun hasilnya, polisi hanya bisa mengambil rekaman CCTV saat kejadian berlangsung untuk mencari jejak. Pisau yang dipakai menusuk pun tak ditemukan.


Advertising
Advertising

Diduga, penusukan Raafi diduga diawali senggolan antara korban dan pelaku saat tengah bersenang-senang di tempat hiburan malam itu. Korban sempat diselamatkan dan dibawa rekan-rekannya ke Rumah Sakit Siaga, Pasar Minggu, tapi nyawa korban tidak berhasil diselamatkan. Sejauh ini, polisi menduga, penusuk Raafi diperkirakan berumur sekitar dua puluh tahun.


Petugas keamanan Shy Rooftop sendiri membantah menghilangkan alat bukti di tempat kejadian penusukan. Ditemui di lokasi, Supriadi, petugas keamanan Shy Rooftop juga membantah kabar kalau pengelola langsung membersihkan dan menyimpan karpet yang terkena darah. Ia juga tak menjawab saat ditanya soal kamera pengawas yang eror saat kejadian.


"Kami sebagai petugas keamanan ikut prosedur, mana mungkin kami menghilangkan alat bukti. Semua sudah kami serahkan ke polisi, jadi silahkan tanya ke polisi," kata Supriadi, petugas keamanan Shy Rooftop.



ARIE FIRDAUS | ANANDA BADUDU

Berita terkait

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

2 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya