TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menilai ada kelalaian yang dilakukan petugas keamanan Shy Rooftop, sehingga terjadi penusukan yang berbuntut korban jiwa di tempat hiburan malam itu pada Sabtu dini hari lalu, 5 November 2011.
"Berarti fungsi keamanan tidak berjalan dengan baik. Buktinya ada kejadian seperti itu (penusukan)," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, di Mapolda Metro Jaya, Selasa, 8 November 2011.
Jika petugas keamanan Shy Rooftop profesional, kata Baharudin, penusukan itu seharusnya bisa dicegah. "Seharusnya mereka (Shy Rooftop) rekrut petugas keamanan yang profesional," ucap Baharudin menambahkan.
Baharudin juga menyinggung manajemen Shy Rooftop, yang menurutnya berusaha menutup-nutupi kasus itu. "Sekarang apa lagi yang bisa ditutup-tutupi? Kan sudah ada korban. Tapi sekarang mereka sudah mulai kooperatif," kata mantan juru bicara Kepolisian Daerah Sumatera Utara itu lagi.
Saat ditanya kemungkinan manajemen Shy Rooftop yang berusaha menghilangkan alat bukti, Baharudin belum bisa memastikan. Namun jika dalam pengembangan ditemukan ada unsur mencoba menghilangkan alat bukti, terang Baharudin, polisi akan menindaklanjuti. Namun ia tidak memerinci detail pasal yang bisa menjerat manajemen tempat hiburan yang berada di lantai lima gedung Pavilion Kemang Nomor 45, Jakarta Selatan, itu. "Belum sampai ke sana," ujar Baharudin singkat.
Sebelumnya Raafi ditusuk orang tidak dikenal di Shy Rooftop, Jalan Kemang Raya Nomor 45, pada Sabtu dini hari, 5 November pukul 02.00 WIB. Meskipun upaya penyelamatan sempat dilakukan dengan membawa korban ke Rumah Sakit Siaga Raya, Pasar Minggu, nyawa korban tidak terselamatkan.
ARIE FIRDAUS
Berita terkait
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini
3 jam lalu
Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti
2 hari lalu
Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah
2 hari lalu
Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali
Baca SelengkapnyaSuami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum
2 hari lalu
Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri
Baca SelengkapnyaTerkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas
2 hari lalu
Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.
Baca SelengkapnyaPolisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi
3 hari lalu
Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.
Baca SelengkapnyaAyah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu
3 hari lalu
Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.
Baca SelengkapnyaKanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India
3 hari lalu
Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim
3 hari lalu
Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel
3 hari lalu
Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.
Baca Selengkapnya