Dubes Lutfi Siap Melobi Kelancaran Proyek MRT  

Reporter

Editor

Rabu, 9 November 2011 18:31 WIB

Muhammad Lutfi. ANTARA

TEMPO Interaktif, Tokyo - Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Muhammad Lutfi menyatakan siap membantu melobi pihak Jepang jika ada masalah dalam rencana pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta. Lutfi bahkan minta pihaknya diberitahu kapan pun tim pelaksana MRT melakukan kunjungan ke Jepang untuk bisa memberikan bantuan yang diperlukan. “Pembangunan MRT sangat penting untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta,” kata Lutfi saat menemui direksi PT MRT Jakarta yang dipimpin Direktur Utama Tribudi Rahardjo, Rabu 9 November 2011 pagi waktu Tokyo.



Pertemuan ini berlangsung dalam kaitan perjalanan rombongan direksi MRT untuk bertemu pihak JICA (Japan International Cooperation Agency) yang mendanai sebagian besar proyek bernilai total Rp 30 triliun itu. Selain Tribudi yang memimpin rombongan, ikut datang Eddie Santosa, Chief Corporate and Planning Officer MRT, Prof Danang Parikesit dan Agus Pambagio (keduanya mewakili Masyarakat Transportasi Indonesia) dan sejumlah wartawan.



Kepada Duta Besar Lutfi, Tribudi menjelaskan bahwa saat ini proyek MRT sudah memasuki tahap pemilihan kontraktor. Diharapkan pada bulan April nanti, pembangunan fisik untuk tahap I yang meliputi jalur Lebak Bulus-Bundaran HI sudah bisa dimulai.


Advertising
Advertising


Tribudi juga menjelaskan bahwa meski dana dari pihak JICA cukup besar (total bantuan Jepang 157 miliar Yen atau setara Rp 19 triliun) dan berbunga rendah, namun persyaratan penggunaannya sangat berat. Misalnya, 30 persen dari nilai proyek harus menggunakan produk dari Jepang. Selain itu, setiap tahapan pembangunan harus mendapat persetujuan pihak Jepang. “Memang syarat ini cukup berat,” kata Tribudi.



Menanggapi penuturan Tribudi, Dubes Lutfi berjanji akan membantu sebisanya. Lutfi yang mantan pengusaha dan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal ini dengan fasih menjelaskan berbagai aspek penghitungan ekonomi pelaksanaan proyek di Indonesia yang dilakukan atas bantuan pemerintah Jepang. Menurut Lutfi, melakukan renegosiasi dengan pihak Jepang bisa saja dilakukan, namun dia mengingatkan bahwa sejauh perundingan ulang itu dianggap merugikan pemberi dana, biasanya pihak pemberi dana akan menolak. “Tolong beri saya laporan jika ada masalah, akan saya bantu,” kata Lutfi.



Proyek MRT nantinya akan dibangun dalam tiga koridor. Pembangunan pertama adalah koridor Lebak Bulus-Blok-M-Kampung Bandan (Kota) sepanjang 18 kilometer. Untuk tahap awal, pembangunan koridor ini adalah jalur Lebak Bulus hingga Dukuh Atas sepanjang 14.5 kilometer. Di jalur ini, empat kilometer di antaranya (4 stasiun) dibangun di bawah tanah, dan 10,5 km dibangun di atas jalan dengan 8 stasiun layang. Jalur ini ditargetkan siap beroperasi pada 2016.



"Pembangunan fisik akan dimulai April 2012," kata Direktur Utama (CEO) PT MRT Tribudi Rahardjo. Setelah tahap itu selesai, pembangunan diteruskan ke jalur Dukuh Atas-Kampung Bandan yang diperkirakan sudah siap pada 2018.



Koridor berikutnya adalah koridor Barat-Timur yang terdiri dari dua jalur, yaitu Balaraja ke Cikarang melalui Kebon Sirih dan dari Balaraja ke Bekasi melalui Blok M. Seluruh jalur itu diperkirakan sepanjang 110,8 kilimeter. Jalur Barat-Timur ini sekarang masih dalam fase studi kelayakan.



DARU PRIYAMBODO | TOKYO

Berita terkait

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

18 November 2022

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

Selama masa pengerjaan proyek MRT Jakarta, ada penemuan bekas rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Mengintip Mewahnya MRT Pertama Qatar

12 Mei 2019

Mengintip Mewahnya MRT Pertama Qatar

Sistem kereta bawah tanah atau MRT pertama Qatar akhirnya dibuka untuk umum setelah enam tahun pembangunan.

Baca Selengkapnya

Ini Jumlah Warga DKI Diundang Anies Ikut Uji Coba MRT Jakarta

6 November 2018

Ini Jumlah Warga DKI Diundang Anies Ikut Uji Coba MRT Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjanjikan, kereta mass rapid transit (MRT) Jakarta dapat diakses warga pada Januari-Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Kata Pimpinan DPRD Soal Tumpang Tindih Rute MRT dan Transjakarta

1 November 2018

Kata Pimpinan DPRD Soal Tumpang Tindih Rute MRT dan Transjakarta

Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana mengatakan pihaknya segera akan membahas soal tumpang tindih jalur kereta MRT dan bus Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Jajal Kereta MRT Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI Lontarkan Pujian

31 Oktober 2018

Jajal Kereta MRT Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI Lontarkan Pujian

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana optimistis moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) fase pertama dapat beroperasi pada Maret 2019.

Baca Selengkapnya

MRT Jalan Terus Permintaan Tambahan Modal Ditolak DPRD

26 Oktober 2018

MRT Jalan Terus Permintaan Tambahan Modal Ditolak DPRD

Dewan tidak bisa memberikan persetujuan sebelum Perda tentang PMD PT MRT direvisi.

Baca Selengkapnya

Jepang Gelontorkan Pinjaman Buat Jalur MRT Fase 2, Nominalnya?

25 Oktober 2018

Jepang Gelontorkan Pinjaman Buat Jalur MRT Fase 2, Nominalnya?

Japan International Cooperation Agency (JICA) telah sepakat dengan Indonesia soal Perjanjian Pinjaman Official Development Assistance buat proyek MRT.

Baca Selengkapnya

MRT Beroperasi Maret 2019, Lagi Disusun Standar Pelayanan Minimal

11 Oktober 2018

MRT Beroperasi Maret 2019, Lagi Disusun Standar Pelayanan Minimal

Dewan Transportasi Kota Jakarta minta DKI dan PT MRT Jakarta menyusun standar pelayanan minimal.

Baca Selengkapnya

Pelaku Vandalisme MRT Kabur ke Luar Negeri, Interpol Digandeng

2 Oktober 2018

Pelaku Vandalisme MRT Kabur ke Luar Negeri, Interpol Digandeng

Vandalisme menimpa kereta MRT di Depo Lebak Bulus dan pelakunya sudah kabur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pelaku Vandalisme MRT: WNA dan Menginap di Hotel Lebak Bulus

2 Oktober 2018

Pelaku Vandalisme MRT: WNA dan Menginap di Hotel Lebak Bulus

Kereta mass rapid transit atau MRT di Depo Lebak Bulus dicoret-coret orang tak dikenal.

Baca Selengkapnya