Pamulang dan Setu Bakal Jadi Wilayah Resapan  

Reporter

Editor

Selasa, 15 November 2011 17:23 WIB

TEMPO/Adri Irianto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Kota Tangerang Selatan menetapkan Kecamatan Pamulang dan Setu sebagai wilayah resapan air dan ruang terbuka hijau kota hasil pemekaran Kabupaten Tangerang. Ini dilakukan menyusul semakin minimnya resapan air dan ruang terbuka hijau kota di kota yang sebagian besar lahannya dikuasai pengembang perumahan ini.

"Pamulang dan Setu akan kita jadikan ruang terbuka hijau sebagai resapan air," ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Tangerang Selatan, Eddie Nicholas Malonda, Selasa, 15 November 2011.

Pada dua kecamatan itu, menurut Malonda, terdapat sejumlah situ alami yang nanti akan direvitalisasi dan dikelola Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane dan Provinsi Banten. Selain itu, sebagian dari kecamatan itu akan ditanami pohon dan menjadi taman untuk menambah ruang terbuka hijau yang kini hanya 11 persen.

Ketetapan ini, kata Malonda, akan masuk dalam pengaturan izin detail tata ruang lingkungan dan bangunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembangunan. Raperda itu bakal ditetapkan Desember mendatang.

Data yang dilansir Badan Perencana Pembangunan Daerah Tangerang Selatan menyebut, 80 persen dari 147,19 kilometer luas wilayah Tangerang Selatan dikuasai pengembang. Akibatnya, sisa ruang terbuka hijau kawasan ini tinggal 11 persen. “Ini masih jauh dari ketentuan ruang terbuka hijau hingga 20 persen,” ujarnya.

Menurut Malonda, sisa ruang terbuka hijau yang tinggal 11 persen itu di antaranya berada di tujuh kecamatan. Yaitu berada di kawasan milik BSD, Bintaro Jaya, PT Alam Sutera, dan sejumlah pengembang perumahan yang berada di Kecamatan Serpong, Bintaro. Adapun di Pamulang, Ciputat, dan Ciputat Timur, masih minim.

"Harus diakui, Ciputat, Setu, dan Pamulang begitu minim RTH. Untuk itu akan kita manfaatkan lahan kosong dan situ-situ untuk dijadikan RTH," ujarnya. “Idealnya sebuah kota/kabupaten harus memiliki RTH seluas 2,8 kilometer persegi, tetapi Tangerang Selatan baru memiliki 1,2 kilometer persegi RTH."

Idham Muchlis, juru bicara BSD, mengakui bahwa ruang terbuka hijau yang dimiliki pengembang telah diserahkan ke pemerintah daerah. "Karena itu, bagian dari fasos-fasum,” ujar Idham Muchlis.

JONIANSYAH

Berita terkait

Pemerintah Dorong Pertumbuhan Perkotaan Berkelanjutan

16 Desember 2023

Pemerintah Dorong Pertumbuhan Perkotaan Berkelanjutan

RDTR bukan hanya sebagai alat perencanaan, tetapi juga sebagai wahana inovasi yang juga mempertimbangkan beberapa isu global yang dihadapi

Baca Selengkapnya

Pakar Tata Kota Sebut Tata Ruang Jakarta Jadi Pemicu Banjir

27 Oktober 2022

Pakar Tata Kota Sebut Tata Ruang Jakarta Jadi Pemicu Banjir

Nirwono Joga menyebut banjir Jakarta adalah konsekuensi logis.

Baca Selengkapnya

Hormat kepada Dosen yang Ubah Cara Pandangnya, Ridwan Kamil Kirim Batik dan Foto

28 Agustus 2021

Hormat kepada Dosen yang Ubah Cara Pandangnya, Ridwan Kamil Kirim Batik dan Foto

Ridwan Kamil mengenalkan dosen pembimbingnya saat mengambil magister di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta DKI Dinobatkan Sebagai Kota dengan Tata Ruang Kota Terburuk di Dunia

25 Agustus 2021

Fakta-fakta DKI Dinobatkan Sebagai Kota dengan Tata Ruang Kota Terburuk di Dunia

Jakarta mendapat peringkat pertama kota dengan desain perencanaan tata ruang kota terburuk di dunia. Apa kata DPRD DKI dan pakar?

Baca Selengkapnya

Efisiensikan Perencanaan Kota, Bank Dunia Beri Sejumlah Saran Ini

9 November 2019

Efisiensikan Perencanaan Kota, Bank Dunia Beri Sejumlah Saran Ini

"Saya menyarankan investasi dan perencanaan harus tersinkronisasi," ujar Senior Urban Development Specialist dari Bank Dunia, Gayatri Singh.

Baca Selengkapnya

IMB Akan Dihapus, Begini Dampaknya ke Penataan Ruang Kota

24 September 2019

IMB Akan Dihapus, Begini Dampaknya ke Penataan Ruang Kota

Pemerintah sebaiknya berfokus untuk membenahi proses pengurusan IMB, bukan malah menghapuskannya.

Baca Selengkapnya

2035, PUPR: 75 Persen Masyarakat Hidup Berdesak-desakan di Kota

4 Juli 2018

2035, PUPR: 75 Persen Masyarakat Hidup Berdesak-desakan di Kota

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan jumlah penduduk yang hidup di perkotaan terus meningkat tiap tahunnya.

Baca Selengkapnya

CEO Lippo Group Bicara Soal Status Tata Ruang Meikarta

21 Maret 2018

CEO Lippo Group Bicara Soal Status Tata Ruang Meikarta

Lippo Group menyebutkan semua perizinan pembangunan dan penyesuaian tata ruang atas proyek Meikarta di Cikarang, Jawa Barat, terus dilakukan.

Baca Selengkapnya

Kota-Kota Ini Dipersiapkan Jadi Kota Baru, Apa Saja Fasilitasnya?

20 Maret 2018

Kota-Kota Ini Dipersiapkan Jadi Kota Baru, Apa Saja Fasilitasnya?

Pembangunan kota baru tengah menjadi permasalahan di berbagai negara. Beberapa kota ini direncanakan akan menjadi kota baru di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Revisi Perda Zonasi, Ingin Seperti Silicon Valley

12 Februari 2018

Sandiaga Uno Revisi Perda Zonasi, Ingin Seperti Silicon Valley

Perda 1/2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi yang direvisi, kata Sandiaga Uno, tidak akan menyalahi aturan.

Baca Selengkapnya