TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Imam Sugianto membenarkan informasi yang menyebut bahwa seorang sopir taksi sempat mendengar penumpangnya bercakap-cakap soal penusukan Raafi.
Penumpang tersebut menumpang taksi pada malam penusukan Raafi Agawinasya Benjamin, Sabtu dini hari, 5 November 2011. “Betul, ada sopir taksi. Dia mendengar percakapan lewat handphone.”
Namun Imam mengatakan tak tahu persis percakapan yang didengar sopir tersebut. Ia hanya membenarkan bahwa percakapan tersebut ada kaitannya dengan penusukan Raafi.
Sopir taksi tersebut, kata Imam, juga sudah diperiksa polisi sebagai saksi. Imam juga tak ingat berapa penumpang yang mengendarai taksi tersebut pada saat percakapan itu terjadi.
“Untuk teknis seperti itu saya tidak tahu persis,” katanya. Imam juga membenarkan keterangan yang menyebut bahwa sopir tersebut mengantar penumpangnya ke jalan Biak Nomor 24.
Saat menyambangi alamat tersebut, Tempo mendapati dua rumah toko (ruko) dengan nomor 24. Pertama adalah ruko tingkat tiga bernomor 24 bernama Romantik Interior. Bangunan tersebut tampak usang, dinding bagian depannya menghitam tak terurus.
Pada malam hari pelataran parkir ruko yang luasnya kira-kira setara lapangan bulutangkis tersebut digunakan pedagang kaki lima untuk berjualan nasi uduk dan seafood.
"Ruko ini sudah lama tidak dihuni. Sudah tahunan," kata salah seorang pekerja warung nasi uduk.
Di sebelah Ruko Romantik Interior ini terdapat ruko lain. Di sebelah utara terdapat ruko yang digunakan untuk usaha Multi Level Marketing Immunotec. Di depan ruko tersebut terpampang nomor 24A.
Berbeda dengan ruko Romantik Interior, ruko ini terang benderang. Di pelataran parkir terdapat banyak mobil-mobil sedan dan SUV dengan kisaran harga di atas Rp 200 juta. Penjaga keamanan ruko tersebut mengatakan tidak ada orang yang tinggal di kantor Immunotec.
Tepat di sebelah Ruko Immunotec terdapat cabang Bank Mandiri. Di cabang bank tersebut tedapat kamar anjungan tunai mandiri (ATM) yang dilengkapi kamera closed circuit television (CCTV) tepat di ujung kamar yang mengarah ke parkiran.
Pantauan Tempo, di jalan Biak terdapat banyak penjual obat. Ada yang menjajakan obat melalui apotek, tapi banyak juga yang menjual obat dengan gerobak.
Juru bicara Tim Advokasi Brawijaya IV yang bekerja untuk Pangudi Luhur, Allova Mengko, mengaku juga mendapat informasi ihwal sopir taksi dan penumpangnya yang turun di Jalan Biak.
“Informasi yang kami dapat untuk cari obat penenang,” katanya.
Tapi Imam mengatakan ia tak mengetahui alasan penumpang tersebut turun di Jalan Biak. “Bisa juga untuk mengalihkan penyelidikan,” katanya.
ANANDA BADUDU
Berita terkait
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum
2 jam lalu
Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri
Baca SelengkapnyaTerkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas
3 jam lalu
Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.
Baca SelengkapnyaPolisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi
7 jam lalu
Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.
Baca SelengkapnyaAyah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu
9 jam lalu
Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.
Baca SelengkapnyaKanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India
12 jam lalu
Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim
1 hari lalu
Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel
1 hari lalu
Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.
Baca SelengkapnyaSuami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga
1 hari lalu
Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta
1 hari lalu
Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku
1 hari lalu
Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.
Baca Selengkapnya