Sopir Taksi Dengar Percakapan Penusukan Raafi

Reporter

Editor

Jumat, 18 November 2011 16:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Imam Sugianto membenarkan informasi yang menyebut bahwa seorang sopir taksi sempat mendengar penumpangnya bercakap-cakap soal penusukan Raafi.

Penumpang tersebut menumpang taksi pada malam penusukan Raafi Agawinasya Benjamin, Sabtu dini hari, 5 November 2011. “Betul, ada sopir taksi. Dia mendengar percakapan lewat handphone.”

Namun Imam mengatakan tak tahu persis percakapan yang didengar sopir tersebut. Ia hanya membenarkan bahwa percakapan tersebut ada kaitannya dengan penusukan Raafi.

Sopir taksi tersebut, kata Imam, juga sudah diperiksa polisi sebagai saksi. Imam juga tak ingat berapa penumpang yang mengendarai taksi tersebut pada saat percakapan itu terjadi.

“Untuk teknis seperti itu saya tidak tahu persis,” katanya. Imam juga membenarkan keterangan yang menyebut bahwa sopir tersebut mengantar penumpangnya ke jalan Biak Nomor 24.

Saat menyambangi alamat tersebut, Tempo mendapati dua rumah toko (ruko) dengan nomor 24. Pertama adalah ruko tingkat tiga bernomor 24 bernama Romantik Interior. Bangunan tersebut tampak usang, dinding bagian depannya menghitam tak terurus.

Pada malam hari pelataran parkir ruko yang luasnya kira-kira setara lapangan bulutangkis tersebut digunakan pedagang kaki lima untuk berjualan nasi uduk dan seafood.

"Ruko ini sudah lama tidak dihuni. Sudah tahunan," kata salah seorang pekerja warung nasi uduk.

Di sebelah Ruko Romantik Interior ini terdapat ruko lain. Di sebelah utara terdapat ruko yang digunakan untuk usaha Multi Level Marketing Immunotec. Di depan ruko tersebut terpampang nomor 24A.

Berbeda dengan ruko Romantik Interior, ruko ini terang benderang. Di pelataran parkir terdapat banyak mobil-mobil sedan dan SUV dengan kisaran harga di atas Rp 200 juta. Penjaga keamanan ruko tersebut mengatakan tidak ada orang yang tinggal di kantor Immunotec.

Tepat di sebelah Ruko Immunotec terdapat cabang Bank Mandiri. Di cabang bank tersebut tedapat kamar anjungan tunai mandiri (ATM) yang dilengkapi kamera closed circuit television (CCTV) tepat di ujung kamar yang mengarah ke parkiran.

Pantauan Tempo, di jalan Biak terdapat banyak penjual obat. Ada yang menjajakan obat melalui apotek, tapi banyak juga yang menjual obat dengan gerobak.

Juru bicara Tim Advokasi Brawijaya IV yang bekerja untuk Pangudi Luhur, Allova Mengko, mengaku juga mendapat informasi ihwal sopir taksi dan penumpangnya yang turun di Jalan Biak.

“Informasi yang kami dapat untuk cari obat penenang,” katanya.

Tapi Imam mengatakan ia tak mengetahui alasan penumpang tersebut turun di Jalan Biak. “Bisa juga untuk mengalihkan penyelidikan,” katanya.

ANANDA BADUDU


Berita terkait

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

7 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

9 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

12 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya