Relawan Punguti 900 Kilogram Sampah dari Ciliwung

Reporter

Editor

Minggu, 4 Desember 2011 14:32 WIB

Sejumlah anggota dari Jaringan Komunitas Ciliwung mengambil sampah di bantaran kali Ciliwung kawasan Condet, Jakarta, Minggu (4/12). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komunitas Ciliwung Condet bersama jejaring komunitas peduli Ciliwung Jakarta memulung 900 kilogram sampah dari bantaran sungai besar yang membelah Jakarta itu selama sebulan.

"Kebanyakan sampah plastik dari rumah tangga," kata Abdul Kodir, Ketua Komunitas Ciliwung Condet, di kantor komunitasnya, Jalan Munggang Nomor 6, RT 10 RW 04, Balekambang, Condet, Jakarta Timur, Minggu, 4 Desember 2011.

Menurut Kodir, pemulungan dilakukan di sepanjang 700 meter ke arah hulu Sungai Ciliwung secara berkala. Hari ini, mulai pukul 08.00 sampai 12.00, siswa sampai mahasiswa ikut terlibat dengan turun ke bantaran sungai. Mereka dibekali karung dan plastik.

Mereka cukup berjalan 20 meter dari kantor komunitas Ciliwung Condet untuk menuju Sungai Ciliwung. Total sekitar ratusan orang berperan sebagai sukarelawan dalam kegiatan penyelamatan Ciliwung tersebut. "Kegiatan ini juga menyambut Hari Sukarelawan Internasional yang jatuh pada 5 Desember," kata Kodir.

Kumpulan sampah dipadatkan dalam karung dan digunakan menjadi turap buatan di bantaran sungai. Tujuannya, jika tinggi air sungai naik, tumpukan karung yang dibangun itu bisa meminimalisasi banjir.

Untuk itu, Kodir mengatakan, tumpukan karung di pinggir sungai akan dibiarkan tertutup lumpur sungai. Selanjutnya, karung-karung yang sudah berlumpur itu bakal dijadikan media tanam, misalnya pohon lau. "Ini berfungsi menahan longsor tanah juga," katanya.

Dalam catatan Kodir, ada lima titik tempat pembuangan sampah di Kelurahan Balekambang saja. Itu yang melahirkan gunung sampah di bantaran sungai. Untuk itu, komunitas memasang spanduk sepanjang dua meter bertuliskan "Ciliwung Bukan Tempat Sampah" di Jembatan Gantung Condet agar warga bantaran sungai disiplin dalam mengelola sampah.

Ia mengakui, warga Ibu Kota banyak tidak peduli terhadap Ciliwung. Selain lemahnya hukum bagi pembuang sampah, keterbatasan tempat pembuangan juga menjadi permasalahan lain.

Kodir mengatakan, kegiatan pemulungan sampah dilakukan untuk edukasi bagi para pelajar. “Menjadi bekal pelajar agar merasa memiliki Ciliwung,” katanya.

HERU TRIYONO

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya