TEMPO.CO, Jakarta - Pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas, Saldi Isra, menilai mundurnya Prijanto dari kursi Wakil Gubernur DKI akan berdampak terhadap dukungan publik jika yang bersangkutan maju ke bursa calon Gubernur DKI 2012. “Mundurnya Prijanto berdampak di peta dukungan ke calon gubernur,” kata Saldi saat dihubungi Selasa, 27 Desember 2011.
Saldi memperkirakan warga DKI cenderung tidak akan memilih Prijanto dalam pemilihan kepala daerah mendatang karena merasa kecewa dengan pilihannya mundur dari jabatan. “Kalau benar mundurnya Prijanto karena manuver menjelang pilkada, pemilih akan merasa enggak perlu memilih dia lagi. Karena nyatanya dia enggak amanah kan dengan tugasnya sebagai wakil gubernur?” ujarnya.
Menurut Saldi, seharusnya Prijanto mampu bersabar dan menahan diri untuk tidak mundur. Setegang apa pun hubungannya dengan Gubernur DKI Fauzi Bowo, kata Saldi, Prijanto seharusnya juga bisa mengendalikan diri. “Kondisi apa pun harusnya bisa diselesaikan, bukan disikapi seperti itu (mundur dari jabatan).”
Prijanto mengundurkan diri dari jabatannya pekan lalu. Surat pengunduran dirinya dikirim ke Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi pada Jumat sore dan ditembuskan ke Gubernur DKI Fauzi Bowo. Fauzi mengklaim jalannya roda pemerintahan tak terpengaruh kendati Prijanto mundur.
Mundurnya Prijanto dinilai Saldi sebagai sinyal bahwa posisi wakil kepala daerah sebaiknya dihapuskan. Alasannya, posisi itu sebenarnya tidak signifikan membantu tugas kepala daerah dalam menjalankan pemerintahan. Saldi juga memandang banyak konflik terjadi antara kepala daerah dan wakilnya.
ISMA SAVITRI
Berita terkait
Disindir Ahok, Risma: Serang Aku Saja, Jangan Surabaya
12 Agustus 2016
Risma lagi-lagi memastikan bahwa tidak ada keinginan dan niatan untuk maju ke Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaIni Program dan Target Risma Lima Tahun Mendatang
8 Agustus 2016
Ketika anak-anak Surabaya lebih maju, akan bisa menjadi tuan di kotanya sendiri. "Saat saya tinggalkan, insya Allah program itu sudah bisa kelihatan."
Baca SelengkapnyaKisah Risma, Usir Hantu dengan SK Wali Kota Surabaya
16 Juni 2016
"Kalian jangan ganggu saya, saya disini punya SK Wali Kota Surabaya," kata Risma menirukan kata-kata yang diucapkan untuk mengusir hantu itu dulu.
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Timur Periksa Pedagang Pasar Turi
25 November 2015
Kepolisian Daerah Jawa Timur kembali menggulirkan kasus terkait Pasar Turi.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Jawa Timur Hentikan Penyidikan Kasus Risma
27 Oktober 2015
Dari penelitiannya, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menyatakan sependapat kasus Risma dihentikan. Tidak akan ada pengajuan praperadilan.
Baca SelengkapnyaPolisi Setop Kasus Risma, Pesaing: Biar Masyarakat Menilai
27 Oktober 2015
Kubu Rasio-Lucy Kurniasari memilih fokus kampanye.
Baca SelengkapnyaRisma Bukan Tersangka, Mendagri: Dia Bisa Ikut Pilkada!
27 Oktober 2015
Status Risma yang sempat disebut sebagai tersangka tak perlu dipermasalahkan lagi.
Baca SelengkapnyaCabut Kasus Risma, Investor Pasar Turi Tak Ingin Ditunggangi
26 Oktober 2015
Laporan dicabut agar tidak dimanfaatkan pihak lain karena saat ini bertepatan dengan masa pilkada dimana Risma terdaftar sebagai calon inkumben.
Baca SelengkapnyaBegini Isi Surat Penghentian Kasus Tersangka Risma
26 Oktober 2015
Surat penghentian penyidikan perkara dibuat polisi pada Senin, 26 Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaRibut Risma Tersangka, Alasan Jaksa Urusan Ini Belum Beres
26 Oktober 2015
Kejaksaan belum menerima SP3 dari polisi terkait dengan kasus yang
menjerat mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.