Tangerang Selatan Terancam Macet Total

Reporter

Editor

Senin, 2 Januari 2012 11:03 WIB

Lalu lintas yang semrawut di Ciputat di Kota Tangerang Selatan, Banten. TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan memperkirakan kemacetan total bakal mengancam lalu lintas Tangerang Selatan dalam kurun waktu dua tahun mendatang. Tidak seimbangnya jumlah kendaraan dengan kapasitas jalan menjadi salah satu penyebabnya.

”Melonjaknya jumlah kendaraan tidak diimbangi dengan kapasitas jalan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Informatika Tangerang Selatan, Nurdin Marzuki, Senin, 2 Januari 2012.

Marzuki menjelaskan, jumlah kendaraan yang melalui Jalan Raya Serpong saat ini mencapai 10 ribu hingga 11 ribu kendaraan per jam. Idealnya, jalan itu dilalui kurang dari 7.000 kendaraan per jam. Kendaraan yang melalui Jalan Siliwangi dan Jalan Ciater kini mencapai 4.000 buah per jam. Padahal, seharusnya kurang dari 3.000 kendaraan.

Penyebab tumpahnya kendaraan di jalan-jalan tersebut sangat beragam. Dari putaran jalan masuk perumahan hingga kendaraan yang parkir di bahu jalan. Ada 50 titik kemacetan di Tangerang Selatan yang tersebar di tujuh kecamatan.

"Kami sedang mengakaji manajemen lalu lintas untuk mengatasi kemacetan ini,” kata Nurdin.

Kemacetan di jalan-jalan utama, seperti Jalan Raya Serpong, Jalan Siliwangi, Ciater dan Viktor, diakibatkan terlalu banyaknya putaran yang tidak beraturan. Akibatnya, laju kendaraan melambat, antrean makin panjang dan terbitlah macet.

Saat Tempo memantau sejumlah jalan utama, kemacetan sudah tidak kenal waktu. Dari pagi hingga sore hari, kemacetan sudah jadi santapan utama kota berpenduduk 1,2 juta jiwa itu. Jalan Raya Serpong, misalnya. Antrean panjang kendaraan terjadi dari pukul 6.00 pagi hingga siang hari. Kendaraan berjalan merayap juga terjadi pada siang menjelang sore dari pukul 2.00 hingga 18.00. Daya tempuh kendaraan menjadi semakin lama dan butuh waktu 40-60 menit untuk melintasi jalan sepanjang 6 kilometer itu.

Kemacetan serupa juga terjadi di Jalan Siliwangi, Pamulang. Jalan protokol yang menghubungkan Serpong, Pamulang, dan kantor Wali Kota Tangerang Selatan ini sangat macet, terutama di pagi hari dan sore hari. Begitu juga di Jalan Raya Ciater, antrean kendaraan kerap mengular.

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan, pemerintah tengah mencari solusi untuk mengatasi kemacetan jangka pendek maupun menengah. "Kemacetan akan diatasi secara bertahap,” kata Airin.

Salah satunya, bekerja sama dengan PT KAI dan pengembang perumahan menyiapkan untuk program revitalisasi sejumlah stasiun. Revitalisasi stasiun kereta diharapkan bisa mengubah perilaku pengguna kendaraan untuk beralih menggunakan moda transportasi massal. Sehingga penggunaan kendaraan pribadi secara bertahap akan berkurang.


JONIANSYAH

Berita terkait

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

6 jam lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

6 jam lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

3 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

6 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

8 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

14 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

18 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya