Sejumlah pengunjukrasa yang tergabung dari Serikat Petani Indonesia (SPI) melakukan aksi untuk memperingati Hari Hak petani dan rakyat Indonesia di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (12/1). Dalam aksinya mereka menuntut dijalankannya reforma agraria sejati oleh pemerintah dan pengembalian tanah kepada rakyat. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang berlangsungnya unjuk rasa terkait konflik agraria di depan Istana Negara dan gedung MPR, Kepolisian Jakarta telah menyiapkan ribuan personil untuk berjaga-jaga.
"Kami siapkan 2.500 personil untuk berjaga-jaga," ujar Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar A.R. Yoyol, di lokasi unjuk rasa, Kamis, 12 Januari 2012.
Seluruh personil akan dibagi menjadi dua bagian. Sebanyak 1.600 personil dikerahkan di Istana Negara, sementara 900 lainnya di wilayah gedung DPR/MPR. Hampir seluruh kesatuan polisi dikerahkan dari Polda Jakarta, Mabes Polri, Polres Jakarta Pusat, Brimob, dan kepolisian dari Polsek Gambir.
Meski ada demo petani di depan Istana, namun polisi tidak memberlakukan pengalihan atau penutupan ruas jalan protokol di Jakarta. "Tidak ada pengalihan jalan," kata Kapolres.
Untuk tindakan pengamanan, intensitasnya tergantung pada skala aksi pendemo. "Kita lihat situasi dulu," ujar Kapolres.
Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
24 Mei 2023
Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
Ratusan ribu buruh dari berbagai wilayah akan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja atau omnibus law.
